JAKARTA – swarakepri.com : Penyidikan kasus dugaan suap kepada Majelis Hakim dan Panitera PTUN Medan yang menjerat pengacara kondang OC Kaligis hampir rampung.
Berkas penyidikan perkara ini dalam waktu dekat akan ditingkatkan ke tahap penuntutan dan dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Hal ini dikatakan Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, Senin(10/8/2015).
“Dalam waktu dekat, penyidikan (berkas OC Kaligis) akan rampung dan siap dilimpahkan ke penuntutan,” kata Priharsa.
Dengan rampungnya berkas penyidikan dan dilimpahkan ke tahap penuntutan, OC Kaligis akan segera duduk sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor. Meski demikian, Priharsa belum mengetahui secara pasti kapan berkas penyidikan kasus ini dilimpahkan ke tahap penuntutan dan dimulainya persidangan OC Kaligis di Pengadilan Tipikor.
“Dalam waktu dekat (sidang, Red). Belum tahu tanggal pastinya,” katanya.
Hal senada sebelumnya dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Komisioner KPK, Johan Budi SP. Mantan Juru Bicara KPK ini menyatakan, pihaknya akan merampungkan dan segera melimpahkan berkas penyidikan kasus dugaan suap majelis hakim dan panitera PTUN ke tahap penuntutan. Setidaknya, kata Johan, pelimpahan berkas penyidikan akan dilakukan dalam waktu dua pekan mendatang.
“Kemungkinan dalam waktu dekat akan kita tingkatkan ke penuntutan. Kalau tidak pekan depan, pekan depannya lagi,” kata Johan kepada wartawan, Selasa (4/8).
Johan menegaskan, sikap tidak kooperatif OC Kaligis dengan menolak diperiksa sebagai saksi maupun tersangka dalam kasus ini tidak mengganggu proses penyidikan yang dilakukan pihaknya.
Hal itu lantaran KPK tidak mendasarkan proses penyidikan hanya kepada keterangan tersangka. Sebaliknya, sikap OC Kaligis yang masih menolak untuk diperiksa justru merugikan mantan Ketua Mahkamah Partai Nasdem tersebut karena tidak menjawab atau membantah sangkaan KPK.
“Kalau akan menyulitkan, enggak. Karena kita menyidik kasus tidak berbasis keterangan tersangka. Justru menurut saya yang rugi OCK karena dia tidak jawab tuduhan kita,” jelasnya.
Dijelaskan Johan, pihaknya telah berulang kali memberi kesempatakan kepada OC Kaligis untuk menjawab pertanyaan penyidik, namun, advokat yang sempat mendampingi Keluarga Cendana itu bersikukuh menolak menjawab. Pada Jumat (31/7) lalu misalnya, Kaligis menolak menandatangani berkas perpanjangan masa penahanan di Rutan Pomdan Jaya Guntur yang disodorkan penyidik.
“Kami beberapa kali berusaha memberi kesempatan ke OCK menjawab pertanyaan penyidik, tapi yang bersangkutan tidak mau. Saya menceritakan peristiwa di rutan. Penyidik menyampaikan ada perpanjangan penahanan, dia (OC Kaligis, Red) tidak mau tanda tangan, ya tidak apa-apa kita bikin surat penolakan. Itu didampingi pengacaranya ada dua. Kita videokan,” tuturnya.
Sementara itu, sidang gugatan praperadilan yang diajukan OC Kaligis akan mulai digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada Senin (10/8/2015) ini.
Dalam sidang perdana ini, Hakim tunggal Suprapto yang memimpin persidangan akan mendengar gugatan OC Kaligis terkait langkah KPK yang menetapkannya sebagai tersangka. Tak hanya itu, OC Kaligis juga menggugat KPK yang telah menangkap dan menahannya.
“Hari ini sidang perdana. Sidang akan dipimpin hakim Suprapto,” kata Kepala Humas PN Jaksel, Made Sutrisna. (red/beritasatu)
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.