KSSK Sebut Sistem Keuangan Indonesia Stabil

Meskipun situasi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian, perekonomian domestik dinilai tetap masih kuat menopang stabilitas sistem keuangan nasional.

JAKARTA — Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan di tengah ketidakpastian global, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal kedua tahun ini tetap stabil.

“Perkembangan ini seiring dengan kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien serta didukung koordinasi KSSK,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Selasa (1/8).

Sri Mulyani memastikan kestabilan perekonomian dalam negeri meskipun Dana Moneter Internasional IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,8 persen menjadi 3 persen. Ia juga menyebut pertumbuhan ekonomi Amerika dan beberapa negara maju lain yang juga lebih baik dibanding proyeksi sebelumnya.

Faktor Risiko

Meski begitu, Sri Mulyani menekankan beberapa faktor yang patut diwaspadai yakni risiko tertahannya konsumsi dan investasi di sektor properti di China, serta tekanan inflasi di negara maju yang masih cukup tinggi karena dipengaruhi perekonomian yang lebih kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat.

“Hal ini diprakirakan akan mendorong kenaikan lebih lanjut suku bunga kebijakan moneter di negara maju, termasuk Federal Funds Rate (FFR). Perkembangan tersebut menyebabkan aliran modal ke negara berkembang akan lebih selektif dan meningkatkan tekanan nilai tukar di negara berkembang, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi risiko rambatan global,” jelas Menkeu.

Rapat berkala ke-III Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) di Kantor OJK, Gedung Radius Prawiro, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta. (Facebook/smindrawati)

Pemerintah, tambahnya, meyakini perekonomian domestik masih dapat menopang dampak rambatan dari ketidakpastian perekonomian global tersebut. Ia mencontohkan perekonomian nasional pada triwulan-I 2023 masih cukup kuat karena ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, dan ekspansifnya tren manufaktur Indonesia yang dibuktikan dengan meningkatnya level PMI manufaktur dari 52,5 pada bulan Juni, ke 53,3 pada Juli.

Ditambahkannya, walaupun investasi bangunan cenderung stagnan, namun investasi non bangunan terindikasi ekspansif. Hal tersebut, kata Menkeu sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan berlanjutnya hilirisasi.

“Sementara secara spasial, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh pertumbuhan wilayah Kalimantan dan Jawa yang masih kuat sejalan dengan terjaganya permintaan domestik. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan dapat mencapai kisaran 5,0-5,3%,” paparnya.

Dari sisi inflasi, tercatat bahwa levelnya sudah kembali pada sasaran yang cenderung lebih cepat dari perkiraan pemerintah. Indeks Harga Konsumen (IHK), jelas Menkeu turun dari 4,97 persen menjadi 3,52 persen secara tahunan pada triwulan-I 2023. Dengan begitu, level inflasi tersebut masuk kembali dalam sasaran tiga persen plus minus satu persen. Selain itu, inflasi inti juga terus melambat menjadi 2,58 persen secara tahunan.

“Kembalinya pergerakan inflasi ke dalam sasaran sebagai hasil positif dari konsistensi bauran kebijakan fiskal sebagai shock absorber dan kebijakan moneter, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi pangan antara BI dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Dengan perkembangan tersebut, inflasi diprakirakan dapat tetap terkendali dalam kisaran 3,01 persen pada sisa tahun 2023 dan 2,51 persen pada 2024,” tegasnya.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

16 jam ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

20 jam ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

21 jam ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

1 hari ago

Mahasiswa Fashion Program BINUS UNIVERSITY Lakukan Immersion Trip ke Pekalongan: Mendalami Budaya, Menghidupkan Warisan dalam Karya

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…

1 hari ago

Kuliner Favorit Keluarga: Bubur Ayam Jakarta 46 di Surabaya

Bubur Ayam Jakarta 46 di Surabaya jadi favorit keluarga karena menyajikan rasa autentik, topping lengkap,…

2 hari ago

This website uses cookies.