Categories: INVESTIGASI

Laporan Khusus: Praktik Pembuangan Limbah Pabrik Pengolah Plastik Bekas

BATAM – Pabrik-pabrik pengolahan plastik yang terletak di Puri Indstrial Park 2000, Batam Center, diduga kuat melakukan praktik pembuangan limbah sembarangan.

Hal ini pertama kali diketahui, melalui penelusuran tim Swarakepri beberapa waktu lalu.

Tim menemukan limbah cairan berupa serpihan serbuk plastik di saluran drainase jalan raya Laksamana Bintan, Batam Center.

Tak hanya itu, limbah juga ditemukan dibuang ke saluran drainase warga perumahan Glory View, Legenda Malaka

Limbah-limbah yang mencemari lingkungan ini diduga berasal dari pabrik-pabrik pengolahan plastik tersebut.

Untuk mengetahui lebih detail terkait dugaan pembuangan limbah sembarangan itu, Swarakepri mewawancarai seorang mantan pekerja di salah satu pabrik pengolahan plastik tersebut.

Berikut isi wawancara wartawan swarakepri dengan Udin (nama samaran) mengenai praktik pembuangan limbah pabrik pengolahan plastik, pada Jum’at (17/01/2020) lalu.

Di perusahaan pengolahan plastik mana anda bekerja dan apa alasan anda berhenti?

Saya bekerja di PT H (menyebut nama perusahaan) Puri Industrial Park 2000. Saya beketja selama lima tahun sejak tahun 2014 sampai 2019 lalu.

Saya berhenti karena mendapat pekerjaan yang lebih baik. Juga salah satunya karena lingkungan kerja saya tidak bagus dengan kondisi kesehatan badan saya.

Boleh anda jelaskan apa yang diproduksi oleh perusahaan anda dan bagaimana tahapan produksinya?

Kita mengelola plastik-plastik bekas. Dari plastik bekas ini kita lakukan pengolahan baru lagi. Proses peleburan namanya. Hasilnya nanti menjadi bijih plastik.

Plastik-plastik itu datang dari luar kota dan luar negeri. Dikirim pakai kontainer ke perusahaaan. Nah sebelum kita proses, plastik-plastik itu akan di sortir dulu. Yaitu pemisahan sampah plastik bersih dari sampah yang kotor.

Setelah sampah plastik bersih sudah tersortir semua, nantinya akan diolah menjadi bijih plastik dengan melalui berbagai tahapan. Mulai dimasukkan ke dalam mesin pencucian hingga mesin penggilingan.

Limbah plastik yang jumlahnya berton-ton itu dicuci hingga bersih di kolam besar seluas 12 meter dengan kedalam 4 meter. Jadi perusahaan ada mesin pencucian di pabrik.

Dari limbah yang diolah tadi, apakah menghasilkan limbah lagi?

Iya masih menghasilkan limbah. Limbah di sana ada tiga macam. Pertama itu hasil sortiran antara plastik bersih dan kotor, lalu kedua kotoran air pencucian limbah yang diolah tadi.

Ketiga limbah yang sudah selesai peleburan menjadi bijih plastik akan kita sortir lagi antara yang memiliki nilai ekonomis dan tidak.

Lalu ke mana sisa limbah itu dibuang?

Kalau hasil sortiran plastik itu ada yang jemput dan dibuang di luar perusahaan. Sepertinya sudah kerja sama.

Kalau air kotoran pencucian dan bijih plastik (limbah cair) yang tidak memiliki nilai ekonomis biasanya di buang ke drainase sekitaran perusahaan.

Kapan saja waktu pembuangannya?

Tidak tentu. Pembuangan limbah cair bisa 1 sampai 2 minggu sekali. Tergantung juga dengan kualitas plastik-plastik yang datang dan kita proses tadi.

Apa alasan perusahaan membuang limbah plastiknya ke drainase dan sejak kapan?

Selama saya bekerja sekitar 5 tahun mereka sudah lakukan. Alasannya karena tidak punya solusi lagi. Jalan satu-satunya harus dibuang ke situ (drainase) untuk mengurangi biaya. Kalau pribadi atau kerjasama katanya gak sanggup karena biayannya mahal.

Di sana dekat dengan pemukiman, apakah pernah mendapat keluhan dari warga?

Pernah ada warga yang protes dan menegur kami. Kalau tidak salah sekitar 2014 lalu, saat pertama kali perusahaan beroperasi. Cuma hasilnya bagaimana saya tidak tahu. Hilang begitu saja. Tahun 2016 juga ada.

Bahkan beberapa perusahaan kabarnya sudah pernah di sidak juga oleh Dinas Lingkungan Hidup karena ada warga yang melaporkan. Tapi ya itu, kasus hilang begitu saja.

Selain perusahaan tempat anda bekerja dulu, apakah semua pabrik plastik melakukan hal yang sama?

Sama semua. Karena jalur pembuangannya memang di situ. Yang arah ke jalan raya dan ke saluran milik warga.

Mungkin tidak terdengar keluar karena karyawannya gak mau bicara. Sebab, pengalaman saya dulu, semua karyawan sudah diperingati atasan sebelumnya tentang kegiatan pembuangan limbah ini.

Kalau perusahaan ini ketahuan akan tutup karena terkena masalah limbah. Kami diberi pilihan, kalau sanggup mengikuti aturan boleh bekerja dan kalau tidak sanggup silahkan keluar.

Elang

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

5 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

6 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

7 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

13 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

13 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

13 jam ago

This website uses cookies.