Categories: HUKRIM

MA Kendalikan Peredaran Narkoba Dari Lapas Cilegon

BATAM – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) mengungkap pengendalian bisnis narkoba oleh seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Cilegon, Banten.

Hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Arman Depari, saat menggelar konferensi pers pengamanan aset miliaran rupiah milik bandar narkoba di Batam, Kamis (29/8/2019).

Ia adalah Muhammad Adam (MA). Terpidana kasus penyeludupan 54 kg sabu dan 41 butir pil ekstasi pada tahun 2016 lalu.

Menurut Arman, terungkapnya pengendalian bisnis barang haram itu usai dilakukan penangkapan tersangka (D) di Pelabuhan Merak, Banten.

“Dari pengungkapan kasus tersebut BNN berhasil mengamankan tersangka (D) di Pelabuhan Merak, Banten, dengan barang bukti 20 bungkus sabu seberat 20,8 Kg. Puluhan kilo sabu tersebut ditemukan tim BNN di dalam ban cadangan sebuah mobil mewah,” beber Arman.

BNN kemudian melakukan pengembangan kasus dengan menggeledah sebuah gudang di Jambi. Sebanyak 31.439 butir pil ekstasi serta tiga orang tersangka di tiga lokasi berbeda berhasil diamankan pada Jumat, 16 Agustus 2019 lalu. Masing-masing berinisial M (29), A (23) dan C (32).

“Belakangan diketahui jaringan ini dikendalikan oleh napi Lapas Kelas III Cilegon bernama Muhammad Adam (MA)yang diketahui merupakan terpidana kasus penyeludupan 54 kg sabu dan 41 butir pil ekstasi pada tahun 2016 lalu,” ungkap Arman.

Masih menurut Arman, pengamanan aset milik MA yang dilakukan oleh BNN bertujuan agar MA tak mampu kendalikan jaringannya dari dalam Lapas.

“Diamankannya aset milik MA, diharap mampu memberikan efek jera agar tersangka tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengendalikan jaringan dari dalam lapas,” terang dia.

 

Atas perbuatannya, MA dijerat pasal 137 huruf a, huruf b Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor. 35 tahun 2009 tentang narkotika dan Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 UU RI No. 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dengan ancaman vonis maksimal 20 tahun penjara.

Ditempat yang sama, Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Bahagia Dachi, beberkan sejumlah aset milik bandar narkoba yang diamankan oleh BNN.

Aset yang diamankan tersebut terdiri dari 18 unit mobil mewah, 8 unit kapal, 2 unit rumah mewah, 1 unit ruko, 1 bidang tanah seluas 144 m2, 3 batang emas seberat 2,817 gram beserta berbagai perhiasan dan uang tunai rupiah dan asing senilai Rp 945 Juta.

“Untuk sementara kita berhasil mengamankan aset tersebut senilai 28 Miliar lebih,” katanya. Dachi pun menegaskan bahwa BNN akan melakukan pengembangan kasus lebih dalam lagi.

 

 

 

 

 

Penulis: Jacob

Editior: Abidin

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Share
Published by
Sholihul Abidin - SWARAKEPRI
Tags: featured

Recent Posts

Ephorus HKBP Akan Hadiri Pesta MBO dan Mangompoi di HKBP Aek Nauli Batam

BATAM - Jemaat dan Pelayan Gereja HKBP Aek Nauli, Ressort Aek Nauli Bida Ayu, Distrik…

1 jam ago

Phantom Followers: Saat Angka Besar Tidak Menghasilkan Apa-Apa

Di sosial media seperti Instagram & TikTok, sering kita jumpai akun dengan followers sangat banyak,…

3 jam ago

Bukan Hanya Tren, Customer Experience Kini Jadi Pilar Pertumbuhan Bisnis

Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…

7 jam ago

Touring Motor Aman dan Menyenangkan Bersama BRI Finance

Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…

8 jam ago

Perjanjian Kerjasama Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dengan Gamelab

Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…

9 jam ago

ASRI Hadirkan Program CUANTASTIC: Refer, Reward, Repeat

Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…

14 jam ago

This website uses cookies.