Categories: BATAMOPINIPENDIDIKAN

Mahasiswa Batam, Pekerja atau Pencipta Lapangan Kerja?

Oleh: Heryenzus, S.Kom.,M.Si, Kaprodi Kewirausahaan IIBN

Kota Batam, sebagai kawasan industri dan perdagangan internasional, menawarkan peluang kerja yang luas bagi lulusan perguruan tinggi. Namun, di tengah gemerlap industri ini, muncul pertanyaan penting: apakah mahasiswa Batam hanya akan menjadi pekerja, atau justru mampu menjadi pencipta lapangan kerja?

Kenyataan di Lapangan: Pilihan Aman Jadi Karyawan

Banyak mahasiswa di Batam masih memiliki pola pikir konvensional—kuliah, lulus, lalu bekerja di perusahaan. Pendekatan ini dapat dimaklumi, mengingat Batam dipenuhi kawasan industri yang menjanjikan gaji tetap dan karier stabil. Namun, pendekatan ini juga menyisakan persoalan. Tingkat persaingan kerja tinggi, jumlah lulusan terus meningkat, dan tidak semua mampu terserap oleh pasar kerja. Akibatnya, banyak sarjana yang menganggur atau bekerja tidak sesuai bidangnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam menunjukkan bahwa pada Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Batam mencapai 7,68 persen, tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau. Meskipun TPT untuk lulusan sarjana lebih rendah, yaitu 4,36 persen, angka ini tetap signifikan dan menunjukkan tantangan dalam penyerapan tenaga kerja terdidik.

Minat Berwirausaha yang Masih Rendah

Meskipun wirausaha dapat menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran, minat mahasiswa Batam untuk berwirausaha masih tergolong rendah. Berdasarkan data dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Batam, pada Semester I tahun 2024, jumlah wirausaha muda tercatat sebanyak 1.754 orang.

Penurunan minat berwirausaha ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketakutan akan kegagalan, kurangnya akses modal, serta minimnya bimbingan dan role model. Banyak mahasiswa merasa tidak siap secara mental maupun pengetahuan untuk memulai bisnis sendiri.

Peluang yang Terbuka Lebar

Padahal, Batam memiliki keunggulan yang tidak semua kota miliki. Letaknya strategis di jalur perdagangan internasional, dekat dengan Singapura dan Malaysia, serta memiliki infrastruktur bisnis yang relatif memadai. Potensi untuk mengembangkan usaha di bidang teknologi, jasa, makanan dan minuman, hingga ekspor-impor sangat besar.

Ditambah dengan era digital yang memungkinkan siapa pun untuk memulai bisnis dari skala kecil, mahasiswa seharusnya bisa melihat ini sebagai momentum. Marketplace online, media sosial, hingga platform pembayaran digital memberi peluang besar untuk menjalankan bisnis tanpa perlu modal besar atau lokasi fisik.

Apa yang Harus Dilakukan?

Pertama, kampus harus menjadi motor penggerak perubahan. Kegiatan kewirausahaan harus dimasukkan secara lebih serius dalam kurikulum dan aktivitas kampus. Tidak hanya teori, tapi juga pendampingan, akses modal awal, dan kerja sama dengan pelaku usaha lokal.

Kedua, pemerintah daerah bisa berperan aktif dalam mendukung wirausaha muda melalui pelatihan, insentif pajak, kemudahan perizinan, serta akses ke pasar lokal maupun internasional.

Dan yang paling penting, mahasiswa sendiri harus mulai mengubah cara pandang. Jangan hanya bertanya “di mana saya akan bekerja setelah lulus?”, tetapi mulai tanyakan “pekerjaan seperti apa yang bisa saya ciptakan untuk diri saya dan orang lain?”.

Mahasiswa Batam memiliki pilihan: menjadi pencari kerja atau pencipta kerja. Dunia tidak akan berhenti hanya karena seseorang memilih zona nyaman. Namun, dunia bisa berubah jika cukup banyak anak muda yang berani menciptakan solusi. Dan wirausaha adalah salah satu jalan terbaik untuk itu. Maka, sudah saatnya mahasiswa Batam mengambil peran sebagai agen perubahan ekonomi, bukan hanya penonton dari pertumbuhan kota industri ini.**

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BTC Berpeluang 50% Tembus US$140K Bulan Ini, Model Historis Beri Clue

Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…

4 jam ago

Tokocrypto Resmi Perdagangkan Token ASTER yang Naik Hampir 10.000%

Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…

5 jam ago

Nikmati Kemudahan Layanan Weekend Banking di BRI KCP Pasar Tanah Abang

BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…

6 jam ago

BRI Finance Jaga Optimisme Pembiayaan Alat Berat Hingga Akhir Tahun

Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…

8 jam ago

Perkuat Sinergi, BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Laga Persahabatan Mini Soccer Bersama Kementerian PKP

Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…

8 jam ago

Harga Emas (XAUUSD) Stabil di Atas Level $4.000 Ditopang Kekhawatiran Shutdown AS

Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…

24 jam ago

This website uses cookies.