BATAM – Dukungan dari berbagai tokoh masyarakat di Kepri terus mengalir kepada Ismeth Abdullah untuk maju sebagai Calon Gubernur Kepri 2020 mendatang. Dukungan itu cukup berdasar melihat rekam jejak Ismeth Abdullah sebagai Gubernur terpilih pertama di Kepri pada periode 2005 – 2010.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Kepri, Ismeth juga tercatat telah mendatangkan 700 investor dengan nilai total USD 3,4 miliar di Batam saat menjabat sebagai Ketua Otorita Batam atau yang saat ini dikenal dengan nama Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Selain memiliki segudang pegalaman di bidang birokrasi dan pemerintahan, harapan masyarakat kepada Ismeth untuk kembali memimpin Kepri dilandasi kondisi ekonomi Kepri selama beberapa tahun terakhir yang masih jauh berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.
Sejalan dengan persiapan Badan Pemenangan Ismeth Abdullah (BPIA) sebagai Gubernur Kepri, masyarakat menaruh harapan tinggi agar Ismeth menggandeng Irwan Nasir sebagai pasangan di pencalonan Gubernur dan wakil Gubernur Kepri tahun 2020.
Ketua Umum Himpunan Keluarga Kerinci Nasional (HKKN) Provinsi Kepri, Damrah Zein, menilai pasangan Ismeth Abdullah dan Irwan Nasir dapat saling mengisi dan menguatkan untuk pencalonan kepala daerah di Kepri. Pasalnya kedua tokoh tersebut sama-sama memiliki pengalaman sebagai Kepala daerah.
“Aspirasi masyarakat arus bawah menginginkan duet Ismeth Abdullah dengan irwan Nasir. Kedua tokoh ini di mata masyarakat memiliki pengalaman di bidang masing-masing,” ujar Damrah di Batam, Jumat (4/9/2019).
Damrah mengatakan, Ismeth merupakan sosok pemimpin yang jago dalam bidang birokrasi serta relasi yang bagus ke luar negeri dalam menarik investor. Sementara Irwan Nasir, adalah sosok pemimpin yang mampu untuk mendorong seluruh masyarakat dan stakeholder untuk bersama-sama melakukan akselerasi pembangunan daerah.
“Irwan Nasir memiliki keberanian dan ketegasan dalam mengeksekusi program pembangunan serta beperilaku mengayomi masyarakat,” ungkap dia.
Saat ini, Damrah mengemukakan tentang kondisi frustasi masyarakat Kepri soal lesunya kondisi ekonomi yang menjadi penyebab tingginya tingkat pengangguran. Untuk itu, kondisi Kepri seperti saat ini membutuhkan kepemimpinan dari orang-orang yang piawai dalam meningkatkan taraf hidup dan derajat sosial masyarakat. ” Jadi tak salah jika masyarakat arus bawah banyak menghendaki pak Ismet dan pak Irwan,” terangnya.
Sebagai salah satu tokoh masyarakat di Kepri, Damrah menjelaskan agar partai politik tidak hanya mengedepankan ego kepartaian dalam membangun daerah. Melainkan mempertimbangkan kemampuan personal untuk diusung sebagai pasangan Calon demi kesejahteraan masyarakat Kepri.
Hal yang sama disampaikan oleh tokoh masyarakat Tapanuli, Ucok Tapa. Ia melihat harapan masyarakat kelas bawah kepada Ismeth Abdullah untuk kembali memimpin Kepri. Berdasar pengalamannya era kepemimpinan Ismeth, para pelaku ekonomi kecil merasakan kemudahan kerja sama mengirim hasil-hasil pertanian dari Kepri ke Singapura.
“Kemudahan itu dirasakan masyarakat di era Ismeth Abdullah. Sehingga banyak masyarakat yang merindukan Ismeth Abdullah. Beliau itu figuryang bisa masuk ke semua lapisan tanpa pandang suku,agama, maupun ras,” kata Ucok.
Ucok menambahkan, setiap kontestasi politik sangat rentan diwarnai politik uang. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk dapat memilih figur pemimpin yang benar-benar memiliki kemampuan dalam memimpin daerah.
“Soal politik uang, ambil saja uangnya tapi jangan pilih orangnya. Kalau anda sependapat dengan kami, ayo mari kita bersama-sama mendukung dan menjadikan pak Ismeth sebagai Gubernur Kepri,” ajak Ucok.
Sementara itu, Sekretaris BPIA Fisman Gea menjelaskan bahwa untuk menentukan pasangan yang akan diusung, pihaknya menunggu hasil survei internal tim badan pemenangan. Hasil tersebut menurutnya dapat di lihat pada akhir bulan Oktober ini.
“Survei sudah dilakukan selama dua pekan. Hasilnya nanti akan menjadi pertimbangan sikap DPP BPIA dalam menentukan salah satu pasangan kandidat wakil yang akan berpasangan dengan Pak Ismeth di Pilgub 2020. Artinya yang menjadi pertimbangan utama dari hasil survei adalah faktor dukungan masyarakat,” terang Fisman.
Mengenai pertemuan Ismeth dengan tokoh-tokoh muda serta elit partai politik beberapa waktu lalu, menurut Fisman itu adalah hal yang lumrah dalam politik.
“Dalam politik harus tetap ada langkah dan perhitungan matang. Kita akan terus mendorong Pak Ismeth melakukan sosialisasi. Nanti kita lihat hasil surveinya seperti apa,” pungkasnya.
Penulis : Shafix
Editor : Abidin
Jakarta, November 2024 – INKOP TKBM kembali bekerja sama dengan Port Academy untuk menyelenggarakan Diklat…
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
This website uses cookies.