TANJUNGPINANG – Pedagang Pasar Baru Dua, Tanjungpinang mengeluhkan fasilitas yang tidak layak untuk mereka berjualan, pasalnya, fasilitas seperti meja masih terbuat dari kayu dan kini sudah mulai rapuh termakan usia.
Hal itu terlihat saat Swarakepri.com memantau ke lokasi, Sabtu (18/1/2020) pagi. Hampir tidak ada keramaian di sana walaupun masih pagi hari yang selayaknya masyarakat waktunya berbelanja untuk masak di rumah.
Riana (52), salah satu pedagang yang menjual bahan komoditas di pasar tersebut mengatakan jika meja-meja yang disediakan untuk para pedagang memang terbuat dari bahan kayu. Namun karena sudah banyak yang rusak, beberapa pedagang akhinnya memperbaiki meja mereka dengan biaya sendiri.
“Meja mereka awalnya dari kayu dek, cuma ada pedagang yang berinisitif memperbaiki jadi berbahan semen, kebetulan mereka menjual daging, kan kalau jual daging perlu menyiram-nyiram air, kalau kayu pasti lapuk. Itu semua biaya sendiri, tidak ada dari BUMD,” ujar wanita paruh baya itu.
Pedagang yang sudah berjualan selama 25 Tahun itu menuturkan, para pedagang membayar sewa per tahunnya Rp60.000 belum dihitung uang kebersihan sebesar Rp6.000 per hari.
“Tidak tau lah ya kalau sekarang, kalau satu hari ada juga, tetapi hanya 6.000 rupiah saja, itu uang sampah. Itu bayarnya langsung ke BUMD,” tuturnya.
Menurutnya, keadaan pasar baru saat ini kurang bagus, dikarenakan masih ada lapak yang menggunakan kayu, bahkan posisi penjual daging dan bumbu-bumbu makanan bercampur satu tempat, dan tidak tertata.
“Menurut saya tidak bagus ya, masak pakai kayu, tidak rapi, bercampur, seperti daging sama sayur campur-campur, tetapi mau diapain lagi kita di sini mencari nafkah sama-sama berjualan,” katanya.
Bahkan, padagang yang kerap dipanggil oppung itu juga mengeluh dengan keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di jalan masuk menuju pasar tersebut. Dirinya berharap agar pihak terkait segera mengajak para PKL tersebut untuk berjualan bersama-sama di dalam pasar itu.
“Kita di dalam sini jualan, tetapi di luar juga ada orang jualan, jadi kita tidak laku, mereka cuma bayar sewa harian aja, itupun kalau jumpa dengan orangnya, kalau tidak ya tidak bayar. Kalau kita harus bersih sampahnya, Kalau pagi jam 8 sudah dipungut uang sampahnya. Kalau mau, yang di luar itu juga berjualan di sini,” harapnya.
Sementara, Rahmat (45) salah satu PKL menyampaikan bahwa mereka akan dialihkan ke tempat yang lebih layak, hal itu akan dilakukan oleh pihak PT TMB BUMD Tanjungpinang.
“Dicarikan tempat yang layak. Tapi dari dulu cuma dimintai nama, terus tanda tangan, nak berapa kali didata, dari tahun 2015 diminta, saya di sini sudah 8 tahun berjualan, jika memang dipindahkan, saya ikut saja, yang penting bisa berjualan,” ucap lelaki yang berkumis terbal itu.
Sebenarnya ia juga mengeluh karena berjualan di pinggir jalan, apalagi pas hujan turun.
“Jualan di pinggir jalan gini kadang sepi, kadang ramai, kalau hujan tetap kita jualan walaupun kenak lampiasnya, lapak ini kami sewa 10.000 kepada yang punya ruko yang di belakang saya ini,” tambahnya.
Sementara itu dalam waktu yang berbeda, Dirut PT TMB BUMD Tanjungpinang, Fahmi mengatakan, akan segera merenovasi pasar Baru yang sudag memprihatinkan dengan cara bertahap.
“Kami memang merencanakan untuk merenovasi, tetapi bertahap tergantung kekuatan perusahaan, apa yang rusak akan kami perbaiaki, dicat juga tembok-tembok yang kusam, akan ditata kembali sedemikian mungkin, InsyaAllah bulan depan kita mulai,” ungkap Fahmi.
Ia berjanju akan merelokasi para PKL ke dalam pasar, bahkan pihaknya akan mensosialisasikan terkait relokasi itu.
“Febuari para PKL harus berjualan di dalam pasar seperti pedagang yang lainnya, kita akan sosialisasikan. Kalau didata ada sekitar 48 PKL, yang jelas tertampung,” pungkasnya.
(Ism)
Mengapa Anda Tidak Boleh Lewatkan Acara Ini? Ini adalah kesempatan pertama di Indonesia untuk memiliki TCG One…
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
This website uses cookies.