Pertimbangan kinerja keuangan tidak menjadi dasar utama. Namun pada strategi ini, investor harus benar-benar aktif mengamati pergerakan sahamnya setiap hari, atau bahkan setiap jam dan menit.
Momentum dalam mengambil keputusan membeli dan menjual saham pada harga dan waktu yang tepat menjadi sangat penting. Ada banyak tokoh investasi saham di dunia yang menggunakan strategi teknikal, salah satunya adalah George Soros yang mengelola dana hedge fund dunia.
George Soros sangat jago memprediksi masa depan suatu perusahaan, sehingga dengan mudah bisa mendapatkan keuntungan dari tren kenaikan harga sahamnya. Strategi spekulasi jangka pendek yang dilakukannya kemudian banyak diikuti investor- investor muda yang memiliki karakter investasi risk taker atau agresif.
Dari tingkat risiko investasi, tentu saja strategi teknikal memiliki risiko yang lebih besar dibanding strategi fundamental. Tinggal para investor memilih siap akan konsekuensi yang mana? “High risk high return, low risk, low return”.(TIM BEI)