Categories: NASIONAL

Menteri Susi Minta Perpres 44 tidak Direvisi

YOGYAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap Peraturan Presiden nomor 44 tahun 2016 tentang perikanan tangkap terus dipertahankan untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia.

 

“Saya berharap Peraturan Presiden (Perpres nomor 44) ini dijaga, kalau sampai direvisi kita tidak punya kedaulatan laut lagi,” kata Menteri Susi dalam kuliah umum bertajuk “Menjadi Nasionalis Jalasveva Jayamahe” di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu.

 

Menurut Susi, Perpres nomor 44 yang telah diterbitkan Presiden Joko Widodo patut dipertahankan hingga pemerintahan selanjutnya karena terbukti efektif mengembalikan kedaulatan pengelolaan sumber daya laut nasional dari hegemoni kapal asing atau penangkapan laut ilegal ke tangan nelayan nasional.

 

“Investor asing boleh diundang ke Indonesia, namun hanya untuk membeli dan mengolah ikan saja. Soal tangkap menangkap (ikan) itu bagian nelayan Indonesia,” kata dia.

 

Seperti diketahui, Perpres yang diterbitkan pada Mei 2016 itu mengatur tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal menyatakan bahwa hanya sektor perikanan budidaya dan bidang jasa ruang pendingin (cold storage) saja yang terbuka bagi asing. Sementara bidang perikanan tangkap ditutup sepenuhnya bagi asing.

 

Selama 20 tahun terakhir izin investasi diberikan, kapal asing berbondong-bodong masuk ke wilayah perairan Indonesia secara legal maupun ilegal.

 

Selama itu pula, menurut dia, produktivitas tangkapan dan jumlah rumah tangga nelayan Indonesia terus mengalami penurunan. “Ekspor perikanan bangkrut karena dengan diberikan izin saat itu mereka (kapal asing) justru merajalela hingga ke pinggir-pinggir perairan Indonesia,” kata dia.

 

Menurut Susi, sebagai negara maritim dengan luas laut mencapai 70 persen dari wilayah Indonesia, sudah sewajarnya memprioritaskan kedaulatan pengelolaan sumber daya laut karena dibanding sumber daya alam lainnya, pemanfaatan sumber daya laut lebih dapat diandalkan diandalkan dan berkelanjutan.

 

“Laut merupakan masa depan anak cucu kita hingga beratus tahun kemudian. Sementara minyak dan batubara akan terus mengalami penurunan,” kata dia.

 

 

ANTARA

Roni Rumahorbo

Recent Posts

COP30: MIND ID Tekankan Transformasi Nikel Hijau untuk Perkuat Posisi Indonesia dalam Mineral Kritis Dunia ‎

Dalam perhelatan Konferensi Perubahan Iklim Dunia COP30, MIND ID Group menegaskan bahwa masa depan industri…

4 menit ago

KAI Daop 1 Jakarta: Komite TJSL Salurkan Bantuan Program Bina Lingkungan Senilai Rp 220 Juta

Komite Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KAI Daop 1 Jakarta kembali menyalurkan bantuan…

8 menit ago

Ada Aturan Baru Bawa Power Bank di Kereta Api, Ini Ketentuannya

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai menerapkan aturan baru bagi pelanggan yang membawa power bank…

18 menit ago

694 Kontainer Limbah Elektronik Banjiri Batam, Ini Penjelasan Lengkap Dirlalin BP Batam

BATAM – Sebanyak 694 berisi limbah elektronik(e-waste) dari Amerika Serikat sudah masuk di Pelabuhan Batu…

3 jam ago

Tips Percaya Diri Saat jadi Content Creator bersama Priska Sahanaya dan Beauty Class Fanbo

Tanggal 12 September 2025, SMA & SMK Yapenda menggelar acara “Storytelling Techniques to Make Your…

3 jam ago

KAI Tetapkan Kesiapan Penuh untuk Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menetapkan kesiapan penuh menghadapi Masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun…

3 jam ago

This website uses cookies.