Categories: HUKUM

Modus Kerja ke Luar Negeri, Wanita Ini Tipu Korban Hingga Ratusan Juta

BATAM – Anizar Nasution alias Hani, terdakwa kasus penipuan dengan modus bekerja ke luar negeri duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Batam dalam persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi-saksi korban, Kamis (13/7) siang.

Hani  didakwa telah melakukan penipuan bersama suami sirinya, Muhammad Iksan (DPO) dengan modus memperkerjakan orang ke luar negeri yakni Singapura dan Thailand di bidang Offshore.

Di persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sigit Muharam menghadirkan delapan orang saksi dan lima diantaranya merupakan saksi korban untuk dimintai keterangan.

Kelima saksi yang memberikan keterangan mengaku telah ditipu oleh terdakwa dan suaminya (DPO) sebesar puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk mengurus dokumen berupa sertifikat, administrasi perusahaan dan paspor sebelum berangkat ke luar negeri.

“Dia tetangga saya yang Mulia, katanya suaminya bisa memperkejakan orang di luar negeri di bidang Offshore dengan gaji 15 Juta rupiah tapi syaratnya membayar terlebih dahulu untuk uang pembuatan sertifikat dan dokumen lainnya,” kata saksi Roswati.

Mendengar hal tersebut, Roswati mengaku tertarik dan menawarkan pekerjaan itu kepada empat orang keluarganya yang ada di kampung, kemudian Roswati menyerahkan uang yang dimasksud hingga genap Rp 100.000 juta secara bertahap.

“Sampai hari ini sertifikat yang diuruskan itu belum ada yang mulia, dan keluarga saya belum juga berangkat ke luar negeri,” ujar Roswati.

Modus yang dilakukan terdakwa dan suaminya itu kepada saksi korban lainnya hampir sama. Uang administrasi yang diminta kepada masing-masing korban juga puluhan juta rupiah, dan ironisnya korbannya tersebut kebanyakan sudah dikenal sebelumnya.

Ketua Majelis Hakim Renni Pitua Ambarita didampingi Endi Nurindra Putra dan Egy bertanya kenapa terdakwa bisa melakukan perbuatan tersebut.

“Saya hanya ikut suami saja yang Mulia, katanya dia bisa memasukkan orang bekerja ke luar negeri,” kata terdakwa.

Selanjutnya Ketua Majelis Hakim menunda persidangan hingga satu minggu ke depan dengan agenda tuntutan dari JPU.

Untuk diketahui, saksi Roswati mengalami kerugian sebesar Rp 100.000.000, saksi Rizki Maidi mengalami kerugian sebesar Rp 28.000.000, saksi Muktar Harahap mengalami kerugian sebesar Rp 35.000.000, saksi Julkren Harapan Hutauruk mengalami kerugian sebesar Rp 35.000.000 dan saksi Rahmansyah mengalami kerugian sebesar Rp 40.000.000.

Atas perbuatannya, terdakwa diancam pidana dengan pasal 378 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal (1) KUHP.

 

 

Penulis : Roni Rumahorbo

Editor   : Rudiarjo Pangaribuan

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

2 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

3 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

3 hari ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

3 hari ago

Mahasiswa Fashion Program BINUS UNIVERSITY Lakukan Immersion Trip ke Pekalongan: Mendalami Budaya, Menghidupkan Warisan dalam Karya

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…

3 hari ago

This website uses cookies.