Musim Pancaroba, Warga Batam Dihimbau Waspadai Demam Berdarah

Dalam 2 bulan 85 Warga Terjangkit Deman Berdarah

BATAM – swarakepri.com : Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Batam, Chandra Rizal menghimbau masyarakat Batam untuk mewaspadai penyakit Deman Berdarah dikarenakan adanya pergantian musim atau pancaroba yang sedang terjadi.

“Musim pancaroba harus diwaspadai karena nyamuk penyebab DBD akan berkembang biak semakin pesat. Perubahan cuaca panas ke hujan akan menimbulkan banyak genangan yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk penyebab DPD,” ujar Chandra kemarin sore, Minggu(23/2/2014).

Dikatakannya dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan Batam, dalam dua bulan tahun 2014 ini sedikitnya sudah ada 85 warga Batam baik anak-anak maupun orang dewasa yang sudah terkena penyakit Deman Berdarah (DBD).

Dari puluhan warga yang sudah terkena DBD tersebut, kata Chandra sudah ada satu orang yang meninggal dunia yakni salah seorang anak-anak yang tinggal di perumahan GNP Duriangkang, Tanjungpiayu Batam.

“Dari 85 orang yang sudah terkena DBD tersebar diseluruh Kecamatan yang ada di Batam. Bulan Januari ada 72 orang yang terjangkit DBD, dan bulan ini(Februari,red) sebanyak 13 orang,” jelas Chandra

Dari beberapa wilayah di Kota Batam, menurut Candra Kecamatan Batam Kota merupaka wilayah paling tinggi warga yang terkena DBD. Meskipu tidak menyebutkan angka pasti, Chandra menghimbau agar warga yang tinggal di Batam agar lebih waspada..

Ditambahkannya bahwa dari data tahun 2013 lalu, sebanyak 175 orang warga Batam Kota terkena DBD. Hal tersebut justru berbanding terbalik dengan daerah Hinterland seperi Bulang dan Galang yang sangat sedikit terkena DBD.

Untuk mengantisipasi terserang DBD, menurut Chandra tidak cukup hanya dengan melakukan penyemprotan atau foging, karena hanya mampu membunuh induk nyamuknya saja.

” Yang lebih penting lagi adalah kebersihan lingkungan. Jangan sampai dirumah itu ada genangan air. Warga harus rajin menguras benda-benda disekitar rumah yang bisa menampung genangan air hujan seperti pot bunga, batok kelapa, bambu, gelas plastik.(red/ton)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

7 menit ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

1 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

6 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

7 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

8 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

14 jam ago

This website uses cookies.