Categories: BATAM

Pangdam I/BB Berbagi Wawasan Kebangsaan di Batam

BATAM – Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI MS.Fadhillah berbagi wawasan kebangsaan dalam acara tatap muka dengan insan pers dan organisasi kepemudaan se-kepri yang digelar di lantai 9 Olimpus Hotel Pasific, Batam, Kamis(27/9/2018) siang.

Acara ini dihadiri Danrem 033/WP Brigjen TNI Gabriel Lema, Dandim 0316/Batam Letkol Romel Jangga Wardhana, para Pemimpin Redaksi media cetak, elektronik dan online di Kepri, Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Wartawan di Kepri, kalangan mahasiswa dan tamu undangan lainnya.

“Apakah anda Indonesia? saya Indonesia, tapi Indonesia yang bagaimana? kata Fadhillah mengawali pemaparannya tentang memahami Indonesia yang lebih luas.

Fadhillah memberikan contoh tentang keberadaan Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara yang dikelola oleh warga negara asing.

“Tidak ada yang mengeksplore itu, pemuda-pemuda kita, anak-anak kita. Yang besarkan (Pulau Tomia) itu bule Jerman yang menyewa selama puluhan tahun,” jelasnya.

Menurut Fadhillah, ada plus minus ketika Pulau Tomia dikelola oleh warga asing. “Ada plusnya, oleh pengelola, penduduk dilarang mengambil ikan dengan cara bom, tapi penduduk diberikan genset dan listrik gratis, diajari dan dipekerjakan,” ujarnya.

Negatifnya lanjut Fadhillah, terkait masalah keamanan, karena pengunjung yang datang ke pulau tersebut datang menggunakan pesawat kecil di landasan perintis.

“Kami tidak tahu dari sisi keamanan, karena yang datang daftar lewat online(internet). Petugas kami yang ada disana hanya Babinsa yang kemampuannya terbatas, sementara pesawat yang datang kesana hanya pesawat kecil,” ujarnya.

“Naluri intelegen kami harus dicurigai dong? pesawat kecil tidak ada x-ray dan petugas bea cukai,” lanjutnya.

Kata Fadhillah, Pulau Tomia hanya salah satu contoh dari belasan ribu pulau yang ada di Indonesia. “Itu baru satu, negeri kita dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” jelasnya.

Fadhillah juga menjelaskan terkait adanya gangguan keamanan yang terjadi di Papua. “Papua milik kita, jangan abai dengan Papua, kenapa? Papua itu jelas-jelas milik NKRI, tetapi diganggu oleh pihak-pihak luar yang menginginkan Papua tidak berada di Indonesia,” ucapnya.

Menurutnya, berita-berita hoax tentang kesalahan TNI di Papua sering diekspos, tapi sayangnya masih ada insan pers yang ikut memberitakan hal tersebut.

“Ini masalah nasionalisme, kalau ada berita-berita dari luar bisa ditanya sama Kapuspen TNI. Papua itu bagian dari Indonesia, keberadaan TNI dan Polri di Papua karena Undang-undang yakni menjaga kedaulatan, melindungi segenap warga dan menjaga keutuhan wilayah,” tegasnya.

“Keberadaan kami disana untuk menjaga keamanan, kalau ada pihak-pihak yang mengganggu keamanan, kami harus melindungi warga,” lanjutnya.

Fadhillah juga mengajak seluruh komponen bergandengan tangan menjaga soliditas dan sinergitas untuk menjaga dan membangun Indonesia.

“Kita harus bergandengan tangan, dilandasi rasa nasionalisme untuk membangun negeri ini,” pungkasnya.

 

 

 

Editor : Rudiarjo Pangaribuan

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembalut Malam, Tidur Nyenyak saat Menstruasi

Saat menstruasi, tidur malam yang nyenyak sering kali terganggu karena kekhawatiran akan bocor atau rasa…

48 menit ago

Mau Memecoin Murah? Ini Daftar Token di Bawah $1 yang Sedang Naik Daun!

Memecoin telah menjadi daya tarik tersendiri di dunia kripto, terutama bagi investor muda yang mencari…

2 jam ago

MLV Teknologi Mengundang Talent Terbaik untuk bergabung

MLV Teknologi, solution provider yang bergerak di bidang Audio-Visual dan IT, membuka lowongan untuk berbagai…

6 jam ago

Dinas Penataan Ruang Pemko Semarang Sambangi BP Batam

BATAM - Dinas Penataan Ruang Pemerintah Kota Semarang sambangi Direktorat Infrastruktur Kawasan Badan Pengusahaan Batam…

6 jam ago

SEOCon Forum Bali 2024: Tiket VIP Habis Terjual – Amankan Tiket Anda Sekarang!

SEOCon Forum Bali 2024, konferensi digital marketing terbesar di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan bahwa…

12 jam ago

This website uses cookies.