MALANG – Pelatih klub sepak bola Arema asal Chili, Javier Roca, pada Minggu (2/10) mengatakan “sejumlah fans tewas di pelukan pemain” dan mengklaim polisi yang menembakkan gas air mata sudah bertindak “kelewat batas,” dalam tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan sedikitnya 125 orang.
Insiden tersebut terjadi ketika para pendukung Arema FC menyerbu lapangan di stadion Kanjuruhan, setelah timnya kalah dari rival kuat, Persebaya Surabaya. Pertandingan itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya.
Polisi mengatakan 323 orang mengalami cedera dalam salah satu tragedi di stadion olahraga dengan korban terbanyak di dunia.
“Yang paling menyedihkan adalah ketika para korban akan ditangani oleh dokter tim. Sekitar 20 orang datang dan empat sudah tewas. Fans tewas di pelukan pemain,” kata Roca kepada lembaga penyiaran Spanyol, Cadena Ser.
“Saya hancur. Saya merasakan beban berat, bahkan tanggung jawab yang berat,” ujarnya.
Polisi, yang menggambarkan peristiwa itu sebagai “kerusuhan,” mengatakan mereka berusaha memaksa ribuan fans untuk kembali ke area tempat duduk dari lapangan dan menembakkan gas air mata setelah dua petugas tewas.
Banyak dari korban yang terinjak-injak atau sesak napas hingga tewas, menurut polisi.
Stadion itu menampung 42.000 orang dan pihak berwenang mengatakan tiket pertandingan antara Arema melawan Persebaya terjual habis. Polisi mengatakan sekitar 3.000 orang turun menyerbu ke lapangan.
Page: 1 2
PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), kembali meraih…
BATAM - Pengurus Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Kota Batam menyerahkan berkas berisi bukti-bukti ke pihak…
Di tengah derasnya arus gaya hidup digital dan tren konsumtif, banyak anak muda kini mulai…
Dalam rangka wujud nyata kepedulian sosial terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, PT Kereta Api…
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2025, BRI Region 6/Jakarta 1 melaksanakan upacara bendera yang…
PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mencatat Marketing sales hingga September 2025 tercatat sebesar Rp1,345 triliun…
This website uses cookies.