Menkominfo Rudiantara bersama Wali Kota Batam Rudi
BATAM – Pembangunan Palapa Ring wilayah Barat dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 kilometer yang menjangkau wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Kota Singkawang Kalimantan Barat direncanakan akan dimulai pada bulan September 2016 mendatang.
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika(Menkominfo) Rudiantara dalam sosialisasi proyek Palapa Ring di Aula Embung Hamidah Lantai 4 Gedung Kantor Walikota Batam, Rabu (15/6/2016) pagi.
Sosialisasi ini sendiri dihadiri oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, BP Batam, Gubernur Riau, Bupati Bengkalis, Bupati Kepulauan Meranti dan Wali Kota Singkawang serta utusan Komisi I DPR RI.
Rudiantara mengatakan bahwa proyek Palapa Ring ini merupakan salah satu program pemerintah dalam membangun sarana telekomunikasi yang merata ke seluruh daerah di seluruh Indonesia.
Nantinya, PT Palapa Ring Barat akan membangun jaringan backbone berbasis serat optik berbentuk cincin yang menghubungkan Kota dan Kabupaten seperti Dumai, Bengkalis, Siak, Tebing Tinggi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Bemban (Batam), Tarempa, Ranai, Singkawang, Kualatungkal, dan Daik Lingga, yang mempunyai kapasitas 100 Giga bite per second (Gbps).
“Semoga nanti pembangunan paket barat pada kuartal 4 bulan September tahun 2016 segera dimulai, dan kita targetkan akan selesai akhir 2018 mendatang,” jelasnya.
Dia berharap dengan terealisasinya Proyek Palapa Ring wilayah barat ini, kecepatan koneksi akses internet di Kepulauan Riau bisa sama dengan negara tetangga.
“Paling tidak bisa satu banding dua lah,” terangnya.
Ditambahkan, pengerjaan Proyek Palapa Ring ini akan menelan biaya sebesar Rp 1,28 Triliun tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Wali Kota Batam Rudi mengaku sangat mendukung pembangunan proyek wilayah barat tersebut, karena kota Batam merupakan salah satu daerah yang paling diminati oleh investor.
“Kami sangat mendukung program ini, karena jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki koneksi internet tercepat di ASEAN, Batam sudah sangat jauh ketinggalan,” ujar Rudi.
Dia juga berharap masyarakat Batam nantinya tidak akan kesulitan untuk mengakses informasi tentang program pemerintah.
“Batam sangat butuh IT yang canggih, kita harus membuka akses seluas luasnya kepada masyarakat,” jelasnya.
(red/ron)
Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…
Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…
BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…
Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…
Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…
Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…
This website uses cookies.