Categories: ASEANVoice Of America

Pemberantasan Perdagangan Orang: ASEAN Butuh Lebih dari Sekadar Deklarasi

Korban TPPO Berpendidikan

Benny Rhamdani, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, mengakui ada perubahan dari kejahatan TPPO, misalnya terkait korban dari dalam negeri.

Benny Rhamdani, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. (Foto: BPPMI)

“Menarik misalnya, hari ini ya secara mutakhir, yang menjadi korban bukan lagi mereka yang dikategorikan berpendidikan rendah, atau mereka yang tidak memiliki akses informasi,” kata Benny.

Dia memberi contoh, dalam kasus TPPO di Kamboja dan Myanmar terakhir ini, korban rata-rata berpendidikan sarjana S1 dan D3.

“Dan mereka tahu persis, bahwa keberangkatan mereka tidak resmi. Tapi karena iming-iming bekerja dengan cara cepat, semua keberangkatan dibiayai dan gaji tinggi,” lanjutnya.

Karena semakin kompleksnya persoalan, Benny berharap Deklarasi ASEAN ini memperkuat semangat dan komitmen kawasan. Indonesia, kata dia, bisa menggunakan forum-forum diplomatik untuk bersikap keras kepada Malaysia, Kamboja atau Myanmar agar tidak ada negosiasi dan kompromi terhadap TPPO.

Di dalam negeri, Benny meyakinkan bahwa upaya pencegahan sudah dilakukan, misalnya dengan Undang-Undang 18/2017. Di pasal 8 ayat 1, ada perlindungan administratif dan teknis untuk mencegah TPPO. Misalnya dengan ketentuan bahwa setiap pekerja migran harus mengikuti pendidikan dan pelatihan, sehingga memiliki sertifikasi kompetensi. Selain itu, penggunaan visa kerja juga menjadi syarat.

Sejumlah WNI yang dibebaskan dari tindak perdagangan manusia di Myanmar. (Foto: VOA)

“Modus yang digunakan oleh mereka yang berangkat ilegal itu pasti bukan visa kerja, tapi visa turis misalnya. Kemudian visa umroh dan ziarah untuk negara-negara Timur Tengah,” ujarnya.

Menurut data BPPMI, ada 1.324.102 pekerja migran Indonesia di Malaysia, yang bekerja di sektor perkebunan, operator dan pekerja domestik. Di Singapura ada kurang lebih 322.000 pekerja, terutama di sektor konstruksi. Sedangkan di Thailand ada 4.000 pekerja konstruksi dan pelaut, di Brunei ada 92.000 untuk pekerja domestik dan general worker, sedangkan di Myanmar ada 1.016 orang./VOA

Page: 1 2 3

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Direktur PT Inti Hosmed jadi Tersangka Kasus Penipuan Rp9,6 Miliar

SLEMAN - Kepolisian Resor Kota(Polresta) Sleman, Yogyakarta menetapkan Direktur PT Inti Hosmed selaku pengembang kawasan…

1 hari ago

Myaku-Myaku Maskot Resmi World Expo 2025 Osaka Tampil Perdana di Jakarta

Myaku-Myaku, maskot resmi World Expo 2025 Osaka, memulai debutnya di Indonesia dalam acara Jak-Japan Matsuri…

1 hari ago

Menepis Orang Dalam Menggunakan Teknologi AI

Praktik 'orang dalam' dalam rekrutmen masih menjadi masalah? Jangan khawatir! Talentsprintz hadir sebagai solusi inovatif…

1 hari ago

Port Academy Bantu Anda Mengelola Barang Berbahaya di Pelabuhan dengan Sertifikasi IMDG Code

Port Academy menawarkan solusi komprehensif bagi tenaga kerja di pelabuhan yang ingin meningkatkan keterampilan dalam…

1 hari ago

Di Tengah Maraknya Ancaman Siber, Nanovest Hadir Sebagai Satu-Satunya Platform Investasi dengan Perlindungan Asuransi Cybercrime

PT Tumbuh Bersama Nano atau dikenal sebagai Nanovest berkomitmen untuk menjaga keamanan, perlindungan aset, serta…

2 hari ago

Riset Litbang Kompas & Mekari: 52% Perusahaan Indonesia Alami Peningkatan Efektivitas Karena Software Berbasis Awan

Software berbasis awan semakin menjadi bagian utama dari transformasi digital perusahaan di Indonesia. Riset Litbang Kompas…

2 hari ago

This website uses cookies.