Mereka hidup dalam ketakutan dan dengan ancaman penangkapan, penahanan, deportasi, serta tidak mendapatkan akses terhadap kesehatan, pendidikan, dan mata pencaharian.
“Mereka yang mencoba perjalanan laut – nasib mereka berada di tangan trafficker dan berisiko menjadi pekerja paksa,” kata Yuyun.
Pemuda Rohingya telah menyatakan minat mereka kepada saya untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menyarankan negara anggota ASEAN untuk memulai program beasiswa bagi mereka sehingga mereka dapat meninggalkan kamp-kamp pengungsi, mendapatkan pendidikan dan mencari kehidupan yang lebih baik, papar Yuyun.
“Mereka mengungkapkan keinginan untuk hidup mandiri dan berkontribusi pada pembangunan dan perubahan sosial.”/BenarNews