Categories: POLITIK

Pertanyakan Legalitas Penggusuran, Warga Tanjunguma Datangi DPRD Batam

BATAM – Puluhan warga Kampung Agas, Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam untuk mempertanyakan legalitas penggusuran yang dilakukan tim terpadu, Selasa (16/1/2017) lalu.

Kedatangan warga ini diterima Ketua Komisi I DPRD Nyanyang Haris Pratamura bersama Harmidi, Cak Nono, Lik Khai dan Tumbur Sihaloho, dan dihadiri puluhan warga Kampung Agas beserta tokoh masyarakat, BP Batam, Ketua Tim Terpadu, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Camat Lubuk Baja dan Lurah Tanjung Uma.

Sekretaris LSM Lintas Anak Negeri, Zulkifli selaku juru bicara warga mengungkapkan bahwa saat ini ada 280 warga yang menggugat PT Wiranata Tamtama di PTUN Tanjung Pinang, Sekupang atas lahan tersebut.

“Namun kenapa ada penggusuran saat gugatan masih berjalan? dan atas dasar apa penggusuran itu dilakukan? Lalu seperti yang disampaikan pak Syuzairi telah ada kesepakatan dengan warga, warga yang mana yang sepakat?,” Kata Zul

Kata dia, pada masa Gubernur Sani dan Wali Kota Ahmad Dahlan telah ada tanda tangan dari Gubernur yang menyatakan tidak boleh lagi ada PL yang terbit.

“Namun pada kenyataannya berbeda, jadi ini ada apa? Dan kalaupun memang PL sudah keluar, tapi kenapa belum menyelesaikan dengan warga?” ujarnya lagi.

Wawan, perwakilan BP Batam membenarkan terbitnya PL tersebut dan dikeluarkan oleh BP Batam.

“PL ada diterbitkan pada bulan Februari 2016, namun terkait yang disampaikan pak Zulkifli, saya laporan ke pimpinan dulu karena secara data saya tidak tahu,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Lubuk Baja mengaku bahwa pihaknya tidak menerima tembusan SP 3 itu.

“Saya tahunya itu dari pak Zulkifli,” bebernya.

Ketua Komisi I, Nyanyang meminta kepada Camat, Lurah dan unsur Muspida lainnya agar dapat memberikan tempat tinggal yang layak kepada warga pasca penggusuran sebelum ada tempat tinggal menetap.

“Saya minta jawaban dari Pemko, siapakah yang menyewa dan tinggal disini untuk diberikan tenda sementara dan itu harus segera, karena saat ini mereka tidak punya tempat tinggal lagi,” tegasnya

Nyanyang juga mengatakan bahwa pada sebelumnya telah dilakukan RDP, dan dalam RDP tersebut ada solusi bahwa PT Wiranata Tamtama bersedia memberikan 3 pilihan yakni menyiapkan Kavling, uang sagu hati dan rumah siap huni dengan harga terjangkau.

“Memang sudah ada yang menerima dan memilih apa yang ditawarkan PT Tamtama, Namun bagi warga yang digusur dan belum memilih, apa solusinya?” kata Nyanyang.

 

Jefry Hutauruk

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Teknologi AI dan Blockchain Mengubah Lanskap Kewirausahaan Sosial di TBN Asia Conference 2024

TBN Asia Conference 2024 yang berlangsung dari 12 hingga 14 September 2024 di Begonia Pavilion,…

5 jam ago

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

11 jam ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

12 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

18 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

19 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

24 jam ago

This website uses cookies.