BATAM – Setelah mengalami perlambatan ekonomi selama 5 tahun berturut-turut, pada triwulan II 2016 Provinsi Kepri mulai tumbuh menguat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 5,4 persen dan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4,50 persen.
“Peningkatan ini sejalan dengan perekonomian nasional yang tumbuh sebesar 5,8 persen jika dibanding dengan triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 4,91 persen,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Gusti Raizal Eka Putra, Jumat (2/9/2016).
Peningkatan perekonomian ini tentunya tidak lepas dari sisi permintaan kebutuhan Hari Raya, serta kegiatan konstruksi proyek pemerintah yang semakin intensif.
“Terutama untuk konsumsi rumah tangga tumbuh 8,5 persen menguat, dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,30 persen,” sambungnya.
Dia mengatakan, peningkatan tersebut terasa pada bulan Juli, tepatnya pada saat suasana puasa.
“Secara musiman selalu hampir pasti terjadi peningkatan konsumsi, seiring dengan di cairkannya THR bagi karyawan, otomatis daya beli masyarakat meningkat,” jelasnya.
Meski demikian, Gusti mengatakan suatu saat nanti kemungkinan perkembangan ekonomi Kepri bisa menurun.
“Investasi di Kepri masih tumbuh terbatas, maka dari itu pemerintah juga harus fokus mendorong perbaikan-perbaikan infrastruktur,” pungkasnya.
(RED/RON)
PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…
Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…
Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…
Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…
BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…
This website uses cookies.