Categories: HUKRIM

PN Batam : Gugatan PT Masa Batam Prematur

Status Kepemilikan Kapal MV Engedi masih pembuktian di PN Tangerang

BATAM – swarakepri.com : Ketua Majelis Hakim, Khairul Fuad didampingi Budiman Sitorus dan Alfian memutuskan tidak menerima gugatan PT Masa Batam pada perkara perbuatan melawan hukum melawan Kanpel Batam dan PT Bina Bahari Makmur(BBM) pada persidangan yang digelar siang tadi, Kamis(12/3/2015) pukul 14.25 WIB di Pengadilan Negeri Batam.

Selain tidak menerima gugatan, Majelis Hakim juga memutuskan membebankan biaya perkara sebesar Rp 2.191.500 kepada PT Masa Batam selaku penggugat.

“Gugatan PT Masa Batam tidak dapat diterima karena sengketa kepemilikan atas kapal MV Engedi Ex Eagle Prestige sudah terlebih dahulu diajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tangerang,” jelas Khairul Fuad.

Atas putusan tersebut Khairul mengatakan bagi yang tidak sependapat dapat mengajukan upaya hukum selanjutnya sesuai dengan tenggang waktu yang ada.

Khairul menjelaskan tidak diterimanya gugatan PT Masa Batam tersebut supaya tidak terjadi tumpang tindih mengenai status kepemilikan kapal MV Engedi Ex Eagle Prestige yang saat ini lagi dalam proses pembuktian di di PN Tangerang.

“Gugatan PT Masa prematur. Kalau status kepemilikan kapal sudah jelas maka akan kelihatan apakah perbuatan para tergugat melanggar atau tidak,” terangnya.

Ditambahkannya bahwa setelah status kepemilikan kapal tersebut sudah jelas PT Masa Batam bisa kembali melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri Batam.

“PT Masa bisa kembali menggugat setelah ditentukan dulu status kepemilikan kapal tersebut,” pungkasnya.

Alfis Setiawan selaku kuasa hukum PT Masa Batam mengatakan kemungkinan besar pihaknya akan mengajukan banding atas putusan Majelis Hakim tersebut.

“Kami akan diskusikan dulu ke tim yang lain, tapi kemungkinan besar kita banding,” tegasnya seusai persidangan.

Sementara itu Shinta selaku Kuasa Hukum Kacab PT Dok Kodja Bahari Batam yang juga hadir di persidangan mengatakan pihaknya sebagai turut tergugat dalam perkara ini sebagai pemilik lokasi shipyard.

“Kita pihak turut tergugat karena kapal tersebut saat ini ada di lokasi Kodja Bahari,” ujarnya.

Seperti diketahui PT Masa Batam menggugat Kanpel Batam dan PT Bina Bahari Makmur ke Pengadilan Negeri Batam karena telah mengalami kerugian atas rusaknya nama baik penggugat karena adanya pemberitaan negatif mengenai kepemilikan kapal
MV Engedi eks Eagle Prestige.

“Kita gugat perbuatan melawan hukum. Saat ini, kapal terus dijarah dan dipotong secara ilegal,” ujar Manager Operasional PT Masa Batam, Indra beberapa waktu lalu. (redaksi)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

4 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

5 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

6 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

13 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

13 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

13 jam ago

This website uses cookies.