Categories: KRIMINAL

Polda Riau : 202 Tahanan Rutan Pekanbaru yang Kabur Sudah Ditangkap

PEKANBARU – Kepolisian Daerah Riau menyatakan hingga Sabtu pagi pukul 10.00 WIB, sebanyak 202 tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Klas IIB Sialang Bungkuk Kota Pekanbaru sudah ditangkap, namun polisi belum memastikan berapa banyak yang masih berkeliaran.

“Sampai pagi ini sudah ada 202 yang sudah ditangkap kembali, namun kami belum bisa pastikan berapa yang kurang,” kata Kepala Biro Operasi Polda Riau, Kombes Pol. A. Hafidh Yuhas, kepada Antara di Rutan Klas IIB Pekanbaru.

Ia mengatakan kepolisian masih menunggu informasi dari pihak Rutan mengedai data sebenarnya tentang jumlah dan identitas tahanan, yang melarikan diri pada Jumat (5/5) lalu.

Ia mengatakan sejak insiden kaburnya tahanan Rutan Sialang Bungkuk, sekitar 14.000 personel dari seluruh jajaran Polda Riau diturunkan untuk menangkap kembali tahanan.

Metode yang dilakukan adalah berupa “penyekatan” di dalam Riau dan berkoordinasi dengan Polda lainnya seperti di Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Utara.

Menurut dia, pergerakan para tahanan yang kabur sangat cepat karena ada yang sudah ditangkap diperbatasan Sumatera Barat yang berjarak 100 kilometer dari Pekanbaru.

“Yang kami khawatirkan adalah tahanan yang masih berkeliaran melakukan tindak kejahatan,” ujarnya.

Sebelumnya, Polda Riau mengungkapkan permasalahan yang memicu kaburnya ratusan tahanan Rutan Sialang Bungkuk.

Dalam keterangan kepolisian bahwa tahanan, khususnya Blok B dan C, berunjuk rasa karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik.

Mereka akhirnya membuat kericuhan dan mendobrak pintu setinggi tiga meter bagian samping kanan rutan, lalu kabur.

Rutan kelebihan kapasitas penghuni karena yang seharusnya hanya bisa menampung 361 tahanan namun kenyatannya berisi 1.870 orang. Dalam satu sel yang seharusnya hanya 10-15 orang namun diisi 30 orang.

Dalam laporan Satuan Binmas Polresta Pekanbaru disebutkan bahwa hasil keterangan dari para penghuni rutan yang sudah diamankan kembali, akar permasalahan akibat adanya pungli terhadap narapidana. Narapidana tidak mendapatkan pelayanan yang baik.

Selain itu, karena terjadi penganiayaan terhadap narapidana, fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan waktu beribadah yang dibatasi.

Selain itu, jam besuk dibatasi dan apabila ditambah harus membayar, serta perlakuan petugas rutan yang melanggar ketentuan.

Berdasarkan keterangan penghuni, mereka sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari petugas berinisial WR selaku komandan jaga dan kepala pengamanan rutan.

Keduanya diduga melakukan pemukulan terhadap salah satu tahanan dan diperlakukan secara tidak manusiawi.

 

 

Editor: Roni Rumahorbo

Sumber : Antara

Roni Rumahorbo

Recent Posts

MLV Teknologi Mengundang Talent Terbaik untuk bergabung

MLV Teknologi, solution provider yang bergerak di bidang Audio-Visual dan IT, membuka lowongan untuk berbagai…

1 jam ago

Dinas Penataan Ruang Pemko Semarang Sambangi BP Batam

BATAM - Dinas Penataan Ruang Pemerintah Kota Semarang sambangi Direktorat Infrastruktur Kawasan Badan Pengusahaan Batam…

1 jam ago

SEOCon Forum Bali 2024: Tiket VIP Habis Terjual – Amankan Tiket Anda Sekarang!

SEOCon Forum Bali 2024, konferensi digital marketing terbesar di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan bahwa…

7 jam ago

Kembali Gelar WSBP Inspiring Kindness: Girls on Site, WSBP Ajak Siswi SMAN 1 Kalijati Berkontribusi di Dunia Manufaktur dan Konstruksi

WSBP mengajak 25 siswi SMA Negeri 1 Kalijati untuk untuk memahami pentingnya kesempatan berkarir perempuan…

9 jam ago

Pesatnya Pertumbuhan Konten Kreator, URALA Indonesia Ajak Masyarakat Waspadai Penipuan

URALA Indonesia, Digital PR Agency di Indonesia, berkomitmen untuk selalu menghadirkan lingkungan kerja yang baik,…

9 jam ago

This website uses cookies.