Categories: KRIMINAL

Polisi Beberkan Kronologi Penembakan Mati Bandar Narkoba Bintan

TANJUNGPINANG – Polisi beberkan kronologi penembakan mati seorang bandar narkoba di Tanjungpinang pada Minggu (29/3/2020) malam lalu. Pria berinisial SS (35) ini terpaksa di tembak mati oleh Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Bintan karena melakukan perlawanan saat diamankan petugas.

Kasatresnarkoba Polres Bintan AKP Nendra Madyatias menjelaskan, kejadian bermula ketika tim Polres Bintan mengamankan tersangka DK di Jalan Raya Lintas Barat, Kabupaten Bintan.

Dari keterangan DK, barang haram tersebut di dapat dari SS yang berada di Tanjungpinang. Polisi pun segera melakukan pengembangan.

“Tim Satresnarkoba dan tersangka DK melakukan pengembangan dengan cara menyamar, dengan pura-pura untuk membeli narkotika jenis ganja kepada tersangka SS seberat 1000 gram atau 1 Kg, dengan harga Rp. 6.500.000,” tuturnya, Jum’at (4/3/2020) pagi.

Tim lalu bergetak melakukan pengintaian. Pancingan Polisi berhasil dan melihat tersangka SS berada di sebelah kendaraan roda dua yang digunakan. Saat itu lah petugas membekuk SS.

Namun, ada kejadian tak terduga saat penangkapan SS. Residivis kasus Narkoba ini melakukan perlawanan dengan merebut senjata milik petugas hingga melukai tangan kanan salah satu petugas.

“Saat itulah terjadi pergumulan antara petugas yang melakukan penangkapan dengan tersangka SS. Sehingga terjadi letusan senjata api yang mengenai dada sebelah kiri atas tersangka SS,” katanya.

SS sempat di larikan ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang. Sayangnya nyawa SS tidak tertolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia.

Dari hasil penangkapan, Satresnarkoba Polres Bintan mengamankan 4 paket sabu dan 2 paket ganja berukuran sedang dan 1 paket ganja ukuran besar.

Riciannyai 4 paket sabu seberat 9,1 gram 2 paket 21,3 gram dan 1 paket ganja seberat 1 Kg, serta satu set plastik bening dan sebilah sajam jenis pisau.

Untuk pasal yang disangkakan, Pasal 111 Jo 114 ayat (2) Jo Pasal 112 ayat (2) Jo 132 ayat 1 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman pidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup dan atau pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun atau pidana seumur hidup.

(Ismail)

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Recent Posts

BTC Berpeluang 50% Tembus US$140K Bulan Ini, Model Historis Beri Clue

Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…

9 jam ago

Tokocrypto Resmi Perdagangkan Token ASTER yang Naik Hampir 10.000%

Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…

10 jam ago

Nikmati Kemudahan Layanan Weekend Banking di BRI KCP Pasar Tanah Abang

BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…

11 jam ago

BRI Finance Jaga Optimisme Pembiayaan Alat Berat Hingga Akhir Tahun

Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…

13 jam ago

Perkuat Sinergi, BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Laga Persahabatan Mini Soccer Bersama Kementerian PKP

Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…

14 jam ago

Harga Emas (XAUUSD) Stabil di Atas Level $4.000 Ditopang Kekhawatiran Shutdown AS

Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…

1 hari ago

This website uses cookies.