Categories: FEATURE

Profesi yang Terlupakan

Bundaran dengan jarum dan angka menunjukkan pukul empat pagi. Kumulai beranjak dari ranjangku, menuju dapur untuk mengambil segelas air. Sembari meletakkan gelas di tumpukan piring-piring kotor, kubasuh muka dengan raut yang lelah ini.

Putra semata wayang kebanggaanku masih terlelap dalam mimpinya. Entah apa yang ia mimpikan malam ini. Ia selalu lupa mematikan handphone-nya sebelum tidur sehingga aku selalu mematikan dan mengisi dayanya agar bisa ia gunakan untuk aktivitas pagi nanti.

Sarung bermotif kotak-kotak dengan warna hijau menyelimuti bagian kaki hingga perut suamiku. Ingin kubangunkan ia, namun wajahnya terlihat masih kelelahan. Akhirnya, kuputuskan membuka jendela agar udara segar merasuki istana kecil kami.

Oh ya, aku lupa memperkenalkan diriku. Kun, seperti itulah orang memanggil namaku. Namun, dalam lingkunganku sapaan Mama Reza lebih akrab didengar. Aku hanyalah seorang wanita kelahiran 1966 yang memiliki seorang suami dan seorang anak laki-laki. Sudah cukup bukan untuk perkenalanku?

Kumandang azan subuh pun merambat melalui sela-sela ventilasi jendela yang diikuti udara dingin. Suara ayam jantan mulai bersahut-sahutan.

Sepiring nasi hangat dan telur sudah terhidang. Untukku? Tentu bukan. Ini adalah modal untuk suamiku menjalani aktivitas panjangnya. Putraku tidak memerlukan sarapan, ia biasanya membeli nasi uduk sebagai bekalnya.

Selepas kuantar suami dan anakku ke depan gerbang, berbelanja adalah hal yang wajib kulakukan. Aku harus “menyapa” sayur-mayur dan teman-temannya pada pagi-pagi buta agar mendapatkan bahan makanan yang masih segar untuk kedua jagoanku nanti.

Bertarung dengan sandang-sandang kumal di kamar mandi adalah hal yang cukup menguras energi. Ya, memang terkadang badanku terasa pegal-pegal. Namun, secangkir kopi susu dan roti sedikit melepas kelelahanku seusai bertarung dengan pakaian-pakaian kotor.

Ah, sungguh nikmat rasanya bisa bersantai sesaat dengan menyantap roti dan kopi susu sembari ditemani musik lawas. Sesekali kubuka handphone untuk menyimak kabar dari teman-teman.

Jemariku sudah terbiasa menyentuh susunan huruf tak beraturan di layar.

Well, sudah hampir pukul 9.00. Saatnya bermain dengan sayuran, ikan, dan wajan. Sinetron tentang kisah kehidupan menjadi tontonan ketika aku merajang bahan masakan. Meski aku sudah tahu alur ceritanya tidak pernah berubah, tetap saja kulihat.

Saat memasak, aku selalu ditemani dengan kucing kami. Entah ia memang berniat untuk menemaniku, atau hendak menagih “uang keamanan”. Sepotong ikan yang dicampur dengan nasi dan garam dengan lahap ia santap. Hmm, apakah aku juga sudah makan?

Ah, selesai sudah kumenyiapkan hidangan untuk hari ini. Saatnya tidur sia…Astaga! Aku lupa untuk menyapu dan mengepel rumah. Huh, sangat tidak nyaman rasanya tidur siang jika rumah belum dibersihkan. Serasa ada hal yang mengganjal.

Untungnya, rumah kami tidaklah terlalu besar. Jadi aku tak perlu menguras tenaga lebih banyak. Huh, akhirnya punggungku bisa menyentuh empuknya ranjang. Meski tidak terlalu lama, tidur siang dapat men-charge¬ kembali energi yang habis sedari tadi.

Cahaya oranye menerobos jendela kamarku. Tak terasa, sudah hampir magrib. Lampu-lampu rumah harus kunyalakan agar tidak gelap gulita. Anak dan suamiku belum pulang. Biasanya mereka tiba di rumah selepas magrib.

Aku harus menghangatkan masakanku agar mereka lahap menyantapnya. Tak jarang aku dikecewakan karena mereka enggan menyantap hidanganku dengan alasan sudah makan di luar atau pun kenyang. Ya, mau bagaimana lagi. Setidaknya masih bisa disantap untuk esok pagi.

Malam hari, aku mendengarkan cerita anak dan suamiku melewati aktivitasnya hari ini. Aktivitasku tak perlu kuceritakan karena setiap hari selalu sama. Tak ada yang berbeda.

Ya, seperti itulah keseharianku. Semua kejadian tadi akan kuulangi keesokan harinya. Lelah? Sudah pasti. Bosan? Tak perlu ditanya. Namun, semua itu kulakukan dengan ikhlas untuk keluargaku tercinta.

Ibu rumah tangga. Profesiku memang sering kalian abaikan. Tanpa status sosial yang tinggi dan gaji sepeser pun, namun tanpa disadari jasaku begitu besar untuk keluarga yang kusayangi.

Terkadang, kita sering lupa dengan ibu yang setiap harinya lelah dengan pekerjaan di rumah. Belum lagi ditambah rasa kesal ketika kita melawan omongannya, atau kita tidak mengacuhkan masakannya.

Mungkin kalian tidak sadar bahwa hal-hal tersebut dapat membuat hatinya terluka. Padahal, ia sudah berjuang keras seharian untuk menyelesaikan urusan-urusan yang bahkan adalah kewajiban kalian.

Aku tidak pernah menuntut gaji ataupun timbal balik. Jadi, sebisa mungkin sayangi dan hargailah profesi (yang terlupakan) ini.

 

PenulisMuhammad Reza Mahendra

Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Program Studi  Penerbitan (Jurnalistik)

Redaksi - SWARAKEPRI

Share
Published by
Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

12 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

1 hari ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.