Categories: HUKRIM

RSUD Embung Fatimah Bantah ada Malpraktek

Terkait Perawatan Pasien Balita bernama Aurel

BATAM – Rumah Sakit Embung Fatimah, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau membantah adanya malpraktek terhadap pasien balita berumur 1 tahun 2 bulan bernama Aurel, anak kandung dari Liana.

 

Hal itu ditegaskan Humas RSUD Embung Fatimah, Nuraini didampingi jajaran pejabat lainnya kepada AMOK Group di ruang medik lantai 1 RSUD Embung Fatimah, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau, Senin(29/2/2016) pukul 11.00 WIB.

 

“Mungkin ada ketidakpahaman(ibu pasien,red) tentang masalah suntikan itu. Sudah dijelaskan kepala ruangan bahwa suntikan itu dilakukan dipaha, dan kondisi pasien pada saat itu memang seperti itu(kejang-kejang,red),” ujar Nuraini.

 

Ia juga membantah pernyataan ibu pasien yang menyebutkan bahwa dokter tidak pernah berikan perintah kepada perawat untuk melakukan suntikan terhadap Aurel.

 

“Jadi kalau ibu pasien bilang melakukan suntikan pada pasien itu tidak benar, karena pada saat melakukan suntikan itu tidak langsung ke dokter JM(spesialis dokter anak), tapi ada dokter ruangan saat itu,” jelasnya.

 

Ia menjelaskan, karena melihat kondisi pasien saat itu, pihaknya melakukan penyuntikan tidak lewat infus tapi lewat paha.

 

“Pada saat menyuntik sudah dijelaskan perawat, mungkin ibu pasien kurang paham. Kami juga minta klarifikasi bahwa tidak benar ada malpraktek disini,”terangnya.

 

Dikatakannya bahwa kondisi Aurel saat ini sudah mengalami kemajuan dibandingkan saat pertama ia dirawat. Salah satunya sudah bisa diajak berkomunikasi.

 

“Kondisi anak sudah banyak perbaikan dan sekarang sudah baikan, mengerti kalau ditanya. Karena pertama dia masuk tidak sadar, dan sekarang kondisi sudah ada perbaikan,” paparnya.

 

Ia juga menjelaskan bahwa pasien sempat mengalami anemia atau kekurangan haemoglobin, dan pada hari Jumat kemarin(26/2/2016) telah ditambah satu kantong darah dan sudah normal kembali.

 

“Keadaan pasien akibat efek kejang karena radang selaput otak. Kalaupun dia sembuh, ada gejala sisa pada anak ini, karena suplai oksigen ke otak berkurang,” pungkasnya.

 

Ditempat yang sama Liana, ibu kandung Aurel mengaku pernyataan dia sebelumnya akibat kesalahpahaman karena ia belum mendapat penjelasan dari dokter terkait suntikan tersebut.

 

“Pernyataan yang semalam itu(27/2) hanya kesalahpahaman. Tapi setelah dokter dan kepala ruangan datang ke ruangan Aurel, disitulah dijelaskan soal suntikan itu,” jelasnya.

 

Ia mengatakan bahwa dokter JM sudah memberikan resep untuk suntikan paha, tapi ia tidak membeli obat itu karena tidak punya uang.

 

“Ada perawat yang bantu saya untuk beli obat. Saya juga sudah jumpa kepala ruangan dan telah dijelaskan tentang suntikan dan obat-obat itu,” jelasnya.

 

(red/AMOK Group)

 

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

3 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

4 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

9 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

10 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

11 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

17 jam ago

This website uses cookies.