SCG Dukung Mahasiswa dan Anak Muda Sukabumi Ubah Sampah Jadi Pupuk dan Pakan Ternak – Laman 2 – SWARAKEPRI.COM
PENDIDIKAN

SCG Dukung Mahasiswa dan Anak Muda Sukabumi Ubah Sampah Jadi Pupuk dan Pakan Ternak

Elsa Nopiyanti bersama SCG Scholars 2022 menginisiasi Proyek Budidaya Maggot Kebonmanggu (BMK) sebagai solusi untuk permasalahan lingkungan dan pemberdayaan karang taruna di Desa Kebonmanggu, Kabupaten Sukabumi.

Mengenal Tahapan Budidaya Maggot

1) Tahap Pengumpulan dan Pencacahan Sampah: Sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, dan buah busuk dari pasar, rumah makan, dan rumah warga akan
dikumpulkan dan dicacah sebelum diletakkan di dalam kandang sebagai medium budidaya, pada rak-rak yang berfungsi sebagai biopond atau media ternak BSF.

2) Tahap Penetasan Telur: Telur BSF menetas menjadi bayi larva (maggot). Jika sudah berusia 6 hari, larva dapat disebar kembali ke biopond.

3) Tahap Pendewasaan Maggot: Larva akan dirawat dan diberikan pakan berupa ampas kelapa, ampas tahu, sampah makanan, dan sisa dedaunan secara berkala (hingga 21 hari).

4) Tahap Panen: Tahapan ini menghasilkan sejumlah hal.
– Larva yang berkembang menjadi maggot dewasa (pupa) dapat langsung dipanen sebagai pakan ternak
– Sisa maggot dewasa dapat dibiarkan menjadi prepupa untuk berevolusi menjadi BSF (Black Soldier Fly)
– Sampah yang terurai dapat langsung dikumpulkan dan digunakan sebagai pupuk organik bebas pestisida

5) Tahap Berkembang Biak: Prepupa yang sudah menjadi BSF akan berkembang biak; kawin di kandang indukan lalu akan bertelur pada kayu eggies (3-4 hari).

“Kami berharap proyek ini dapat terus produktif dilanjutkan oleh teman-teman Karang Taruna Kebonmanggu dan masyarakat desa. Semoga keberhasilan proyek di Desa Kebonmanggu ini nantinya dapat diterapkan desa-desa lainnya di Sukabumi,” ujar Elsa Nopiyanti, SCG Scholar sekaligus inisiator proyek Budidaya Maggot Kebonmanggu (BMK).

Salah satu partisipan proyek, Wahyudin, Ketua Unit Maggot Karang Taruna Karya Mandiri, Desa Kebonmanggu, menyatakan, “Kami mendapatkan pembinaan serta diajak langsung untuk mengimplementasikannya. Proyek ini menginspirasi kami selaku generasi muda untuk berkontribusi terhadap lingkungan sembari tetap produktif secara ekonomi.”

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi, Teja Sumirat, mengapresiasi kontribusi SCG dalam menggandeng generasi muda untuk mengentaskan permasalahan lingkungan di Sukabumi.

“Proyek ini harus ditingkatkan untuk mencapai target kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Kabupaten Sukabumi, yaitu pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70% pada tahun 2025,” pungkas Teja.

SCG berkomitmen melaksanakan prinsip ESG 4 Plus untuk mengentaskan berbagai isu global dengan merangkul kolaborasi berbagai pihak. Budidaya Maggot Kebonmanggu (BMK) merupakan puncak dari rangkaian proyek kolaborasi SCG bersama anak muda (SCG Scholars), di mana terdapat dua pendahulunya, yakni aksi penghijauan massal bertajuk “Gerakan Sembuhkan Bumi” bersama ratusan pelajar di Cileungsi yang digagas oleh
Taqiyudin Ibadurrahman (16 tahun), siswa SMAN 1 Cileungsi, dan proyek “Budikdamber Ruta”(Budidaya Ikan dalam Ember Rumah Tangga) di Kecamatan Setu, Bekasi gagasan Shintiany Wulandari Darusman (16 tahun), siswi SMK Mitra Industri MM2100.

PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi senantiasa berkomitmen menjalankan program-program yang berfokus pada pengembangan desa dan masyarakat, sesuai dengan prinsip ESG 4 Plus, seperti melalui Program “Gerakan Desa Berdikari (Gesari)”.

Melalui program tersebut, kedua perusahaan secara aktif memberikan modal dan membina UMKM dan membangun ikon-ikon desa seperti Kampung Lele (Budidaya Ikan Lele) di Desa Sukamaju, Budidaya Lebah Madu di Desa Tanjungsari, dan Taman Wisata Karang Para./dialogue

Laman: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top