Freedom House menyerukan adanya “respons yang terkoordinasi,” termasuk membangun keahlian independen dalam negeri di China, mendukung jurnalisme investigasi dan perlindungan mendasar untuk kebebasan pers.
Freedom House menemukan bahwa jurnalis melaporkan pengaruh PKC dan perilaku koersif di negara mereka serta proyek atau investasi terkait China untuk mengekspos korupsi, pelanggaran hak-hak buruh, kerusakan lingkungan dan bahaya lainnya, tetapi tetap waspada terhadap kampanye disinformasi Beijing.
“Keberhasilan upaya Beijing sering bisa dicegah oleh media independen, aktivitas masyarakat sipil, dan undang-undang setempat yang melindungi kebebasan pers,” ungkap laporan itu./BenarNews
LINGGA - Bupati Lingga, Muhammad Nizar, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Direktur PT Tian Shan Alumina…
Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, merayakan ulang tahun ke-7 dengan torehan…
Meningkatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi sangat penting untuk mendukung karir serta membuka peluang-peluang lainnya…
Jakarta, 16 September 2025 – PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak perusahaan BRI Group…
Jakarta, 15 September 2025 - Sebagai bank digital bagian dari BRI Group, Bank Raya terus berinovasi menghadirkan solusi…
Dalam delapan bulan terakhir, BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) telah mencatatkan berbagai kinerja dan prestasi positif…
This website uses cookies.