Freedom House menyerukan adanya “respons yang terkoordinasi,” termasuk membangun keahlian independen dalam negeri di China, mendukung jurnalisme investigasi dan perlindungan mendasar untuk kebebasan pers.
Freedom House menemukan bahwa jurnalis melaporkan pengaruh PKC dan perilaku koersif di negara mereka serta proyek atau investasi terkait China untuk mengekspos korupsi, pelanggaran hak-hak buruh, kerusakan lingkungan dan bahaya lainnya, tetapi tetap waspada terhadap kampanye disinformasi Beijing.
“Keberhasilan upaya Beijing sering bisa dicegah oleh media independen, aktivitas masyarakat sipil, dan undang-undang setempat yang melindungi kebebasan pers,” ungkap laporan itu./BenarNews
Sertifikasi IMDG Code sangat penting untuk memastikan keselamatan operasional di pelabuhan. Kode ini menetapkan standar…
Ekosistem startup di Indonesia terus mengalami perkembangan signifikan. Pada awal 2024, tercatat ada 2.562 startup…
KUPP Kelas III Ogoamas, bekerja sama dengan Port Academy, sukses menyelenggarakan Diklat Tenaga Kerja Bongkar…
Sistem telepon berbasis AI "MiiTel Phone" kini menyediakan fitur word cloud otomatis, memungkinkan perusahaan melihat…
Pada ajang yang berlangsung di Jakarta, Rabu (11/9), WSBP berhasil meraih penghargaan dalam kategori Top…
BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui BU SPAM bersama PT Air Batam Hilir (ABHi)…
This website uses cookies.