Categories: BATAM

Selain Mengajar, Oknum Guru Cabul Juga Berprofesi Sebagai Terapis

BATAM – Oknum Guru Sekolah Dasar (SD) di kawasan Batam Center berinsial M terjerat kasus dugaan pencabulan terhadap siswi-siswinya. Kejadian ini membuat teman-teman dan tetangga pelaku kaget.

Seperti yang disampaikan Citra (nama samaran), salah satu tetangga pelaku saat mereka sama-sama berdomisili di wilayah Nongsa kepada swarakepri.com Sabtu(7/9/2019) sore.

Citra mengaku cukup kaget setelah mengetahui pelaku tersandung kasus dugaan pencabulan terhadap siswi-siswinya.

“Setelah mendengar kabar, awalnya kami tak percaya. Tapi setelah baca berita di media online, baru kami percaya bahwa ia tersandung kasus itu,”ujarnya.

Menurut dia, selama ini pelaku dikenal cukup baik dan rajin ibadah. “Saya benar-benar tidak menyangka. Orangnya asyik juga diajak ngobrol dan tidak mencurigakan sama sekali,” jelasnya.

Citra yang mengaku sudah kenal lama dengan pelaku mengungkapkan bahwa selain menjadi Guru disalah satu sekolah, pelaku juga berprofesi sebagai terapis.

“Setahu saya dia Guru, tapi dia(pelaku) bilang bisa nyembuhin orang. Saya tahu dia(pelaku) bisa hipnotis,”ucapnya.

Baca Juga  : Oknum Guru Cabul Ditangkap, KPPAD Kepri Minta Hukuman Diperberat

Citra juga mengaku pernah sekali berkunjung ke rumah pelaku yang berada salah satu perumahan di Batam Center.

“Pokoknya kalau lihat keseharian dia, kita nggak bakalan tahu dia seperti itu, seperti berbanding 180 derajat,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kepulauan Riau (KPPAD Kepri), Ery Syahrial meminta agar hukuman terhadap oknum guru tersebut bisa diperberat.

“Untuk pelaku guru ada hukumannya diperberat lagi dan ditambah sepertiga dari seperti biasanya. Karena guru harusnya melindungi anak, melindungi siswanya, malah justru guru yang melakukannya,”tegasnya kepada swarakepri.com, Jumat(6/9/2019) malam.

Dengan hukuman tersebut diharapkan ada efek jera untuk oknum guru tersebut, sehingga membuat guru-guru yang lain tidak melakukan tindakan tersebut.

“Mudah-mudahan ada efek jera, kemudian untuk guru-guru yang lain tidak melakukan hal yang serupa dan apalagi hal yang berbau pelecehan terhadap siswa,” jelasnya.

 

 

Penulis : Jacob/Shafix

Editor   : Rudiarjo Pangaribuan

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

CSI LRT Jabodebek Capai 4,63 di Semester I 2025, Bukti Makin Dipercaya Masyarakat

LRT Jabodebek mencatatkan capaian positif pada Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) Semester I 2025…

4 jam ago

Rumah Terasa Sempit? Saatnya Memperbesar Ruang untuk Keluarga yang Bertumbuh

Seiring waktu, keluarga kita tidak hanya tumbuh secara emosional, tapi juga secara fisik. Anak yang…

4 jam ago

KAI Sumut Cari Pelaku Pelemparan terhadap KA di Kab. Asahan, Asisten Masinis Alami Luka di Wajah

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mengecam keras aksi pelemparan terhadap…

4 jam ago

Cara Merawat Kompor Tanam Gas: Tips Agar Awet, Aman, dan Tetap Elegan

Inilah beberapa cara merawat kompor tanam gas agar awet, aman, dan tetap elegan. Dengan rutin…

10 jam ago

BRI KCP Kalisari dan Kecamatan Pasar Rebo Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pemanfaatan AI

Jakarta Timur – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan…

11 jam ago

Tanam 16.000 Bibit Mangrove, PT Pelindo Solusi Logistik Perkuat Ekosistem Blue Carbon untuk Mitigasi Perubahan Iklim

PT Pelindo Solusi Logistik (“SPSL”) sebagai subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo mempertegas komitmennya mendukung upaya global…

11 jam ago

This website uses cookies.