Categories: KEPRI

Selain Tarif Angkutan Udara, Kacang Panjang Penyumbang Utama Inflasi Kota Batam

BATAM-Kota Batam dan Tanjungpinang secara spesial mengalami inflasi. Batam tercatat mengalami inflasi sebesar 1,03% (mtm) atau 4,23% (yoy), lebih tinggi dibandingkan April 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,18 (mtm) atau 3,28% (yoy).

Tanjungpinang sendiri mencatatkan inflasi sebesar 0,89% (mtm) atau 3,12% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm) atau 2,73% (yoy).

“Komoditas utama penyumbang inflasi di Batam adalah tarif angkutan udara, kacang panjang, bayam dan cabe merah sementara Tanjungpinang didorong komoditas cabai merah dan bayam,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Fadjar Majardi melalui siaran pers pada Selasa (11/6/2019).

Secara keseluruhan di Kepri, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada Mei 2019 mengalami inflasi. Kepri tercatat mengalami inflasi Mei 2019 sebesar 1,01% (mtm), meningkat dibandingkan April 2019 dengan inflasi sebesar 0,18% (mtm).

IHK Kepri juga lebih tinggi dibandingkan IHK nasional pada Mei 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,68% (mtm). Secara tahunan, IHK Kepri Mei 2019 mengalami inflasi sebesar 4,08% (yoy), lebih tinggi dibandingkan April 2019 dengan inflasi sebesar 3,20% (yoy) maupun IHK Nasional pada Mei 2019 yang mengalami inflasi sebesar 3,32% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga Mei 2019 telah mencapai 1,51% (ytd).

Inflasi Kepri pada Mei 2019 terutama bersumber dari kenaikan harga pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi. Kelompok bahan makanan tercatat mengalami inflasi sebesar 3,22% (mtm) dengan andil 0,71% (mtm), sementara inflasi kelompok transportasi sebesar 1,00% (mtm) dengan andil 0,21% (mtm).

Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok bahan makanan adalah kacang panjang, bayam dan cabai merah. Kacang panjang mengalami inflasi sebesar 34,04% (mtm) dengan andil 0,33% (mtm) sedangkan cabai merah  mengalami inflasi sebesar 15,70% (mtm) dengan andil 0,30% (mtm).

Kenaikan harga kacang panjang dan bayam diperkirakan penurunan pasokan karena pengaruh curah hujan tinggi, sedangkan kenaikan harga cabai merah dipengaruhi tingginya biaya kargo serta kenaikan harga di sentra penghasil seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kenaikan rata-rata harga cabai merah 23,07% (mtm) pada Mei 2019.

Kenaikan harga cabai merah juga terjadi di Sumatera Utara dengan kenaikan sebesar 27,55% (mtm). Dari kelompok transportasi, inflasi disumbang tarif angkutan udara yang mengalami inflasi 4,10% (mtm) dengan andil 0,13%.

Mencermati perkembangan inflasi terkini, IHK Kepri pada Juni 2019 diperkirakan mengalami inflasi yang lebih rendah dan berada pada sasaran nasional 3,5± 1% (yoy). Beberapa faktor yang menekan inflasi antara lain : (i) Normalisasi permintaan dan daya beli rumah tangga diperkirakan akan menurunkan harga bahan makanan; (ii) Normalisasi tarif angkutan udara.

Namun terdapat beberapa potensi yang mendorong peningkatan inflasi seperti biaya kargo yang cukup tinggi akan mendorong harga bahan pangan terutama yang didatangkan dari luar Kepri serta perubahan cuaca yang dapat mengganggu hasil panen.

Pengendalian inflasi tahun 2019 tetap difokuskan dengan kebijakan 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, Komunikasi yang efektif) melalui langkah-langkah antara lain: (i) Menjaga kelancaran arus bongkar muat dan distribusi angkutan barang komoditas strategis yang berpotensi menyumbang inflasi pada saat perubahan cuaca; (ii) Berkoordinasi dan melaksanakan monitoring pasokan serta harga di tingkat distributor untuk mengantisipasi penimbunan serta memastikan harga pangan kembali stabil pasca lebaran; (iii) Mengutamakan bongkar muat bahan makanan yang tidak tahan lama; (v) Berkoordinasi dengan maskapai terkait dengan biaya kargo; (vi) Tetap berkomitmen untuk mendorong secara aktif pemantauan Satgas Pangan yang sudah berjalan baik untuk mengendalikan inflasi bahan makanan pasca lebaran 2019.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Siaran Pers BI Kepri

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kolaborasi, Tantangan dan Etika dalam Peliputan Isu Lingkungan

Webinar Jurnalisme Lingkungan oleh LindungiHutan telah digelar pada 4-5 September 2024. LindungiHutan telah menyelenggarakan webinar…

2 jam ago

Lewat Kolaborasi dengan DATAYOO, Eratani Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Jakarta, 19 September 2024 – Eratani, startup agritech yang menyediakan solusi pertanian holistik, resmi menjalin…

3 jam ago

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

9 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

10 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

15 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

16 jam ago

This website uses cookies.