Categories: NASIONAL

Serangan Digital terhadap Jurnalis dan Media Tanah Air Meningkat di Tahun 2022

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) merilis laporan catatan akhir tahun terkait dengan serangan serta kekerasan terhadap jurnalis dan media. Jumlah serangan digital terhadap jurnalis dan media meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mencatat ancaman dan praktik-praktik represi di ranah digital semakin masif dirasakan menyasar para jurnalis dan media sepanjang tahun 2022.

Perwakilan KKJ, Nenden Sekar Arum, mengatakan jumlah serangan dan kekerasan digital terhadap jurnalis maupun media mencapai 14 kasus pada 2022. Jumlah tersebut meningkat drastis dari tahun 2021, di mana terdapat lima kasus yang tercatat oleh KKJ.

“Di tahun 2022 pertumbuhannya juga sangat meningkat. Tahun ini tercatat serangan digital ada 14 dibandingkan tahun lalu yang hanya lima. Tahun ini (naik) hampir tiga kali lipat,” kata Nenden, Rabu (21/12).

Serangan dan kekerasan digital yang dialami jurnalis serta media menunjukkan bahwa tindakan tersebut merupakan cara populer maupun dianggap efektif untuk mengganggu tugas jurnalistik serta mencederai kebebasan pers.

Menurut Nenden, tren fenomena peningkatan serangan digital terhadap jurnalis dan media kerap berdekatan dengan momentum politik atau isu nasional yang kontroversial yang banyak diperbincangkan.

“Ketika ada berita yang sedang ramai biasanya ada saja serangan digital baik kepada jurnalis maupun media,” ungkapnya.

Melihat masifnya serangan dan kekerasan digital terhadap jurnalis maupun media, KKJ memberikan sejumlah rekomendasi terkait kondisi yang terjadi kepada kebebasan pers dan keselamatan jurnalis. Salah satu rekomendasi yang diberikan KKJ yakni menuntut aparat penegak hukum untuk berkomitmen dalam menangani laporan-laporan atas serangan digital kepada media dan jurnalis hingga tuntas.

“Kita tahu sudah banyak laporan terkait serangan digital yang disampaikan kepada kepolisian. Tapi sampai saat ini belum ada kasus yang diselesaikan hingga tuntas,” ucap Nenden.

Direktur Eksekutif LBH Pers, Ade Wahyudin, memaparkan sejumlah kasus kekerasan digital yang menyasar jurnalis dan media. Salah satu serangan tersebut adalah Distributed Denial of Service (DDoS). DDoS merupakan jenis serangan yang dilakukan dengan cara membanjiri lalu lintas jaringan internet pada server, sistem, dan jaringan.

“Dari kasus-kasus tersebut kami melihat beberapa tantangan yang perlu direspons sebagai tindakan apa yang perlu dilakukan ke depan,” ucapnya.

Bukan hanya itu, Ade juga menjelaskan sejumlah tantangan advokasi terkait serangan digital yang menyasar jurnalis dan media. Tantangan tersebut berupa masih banyaknya media dan jurnalis yang enggan menggunakan mekanisme perlawanan hukum yang sah akibat ketidakpercayaan pada proses penegakan hukum.

“Ini menjadi kritik terhadap penegakan hukum. Ada apa di balik ini semua,” jelasnya.

Peneliti dari Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media) sekaligus dosen ilmu komunikasi Universitas Gadjah Mada, Wendratama, mengatakan serangan digital tersebut kini juga telah menyasar jurnalis perempuan.

“Dahulu biasanya serangan ini hanya terkait dengan liputan-liputan yang secara tradisi itu dianggap bersifat keras misalnya tentang isu politik, lingkungan hidup, dan korupsi. Namun sekarang itu juga banyak dialami oleh jurnalis perempuan muda yang isunya sebenarnya secara tradisi dianggap soft news,” tandasnya./VOA

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Lampaui Target, LRT Jabodebek Layani 202 Ribu Pengguna Selama Libur Panjang Waisak

Bekasi, 14 Mei 2025 - LRT Jabodebek mencatat kinerja positif selama periode libur panjang Hari…

4 jam ago

2.054 Pelanggan Gunakan Kereta Api di Stasiun Bojonegoro hari selasa Pada Libur Panjang Waisak 2025

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat peningkatan signifikan jumlah pelanggan…

5 jam ago

MLV Teknologi Kerjasama dengan HDII Ciptakan Booth menarik di Pameran Megabuild 2025

MLV Teknologi bekerja sama dengan HDII dalam menciptakan booth inovatif di Pameran Megabuild 2025, menampilkan…

8 jam ago

Siapkan Talenta Adaptif untuk Era Industri 4.0: BINUS University @Semarang dan Microsoft Dorong Literasi AI Lewat elevAIte Indonesia

Kebutuhan dunia industri terhadap talenta yang melek teknologi kian mendesak, terutama di tengah percepatan transformasi…

8 jam ago

Indonesia Masuki Era Free Intelligence: Pertumbuhan AI Kian Pesat di Berbagai Sektor

Jakarta, 9 Mei 2025 – Kecerdasan buatan (AI) tidak lagi sekadar teknologi masa depan—di Indonesia,…

9 jam ago

Cari Freelancer Kini Semudah Posting, Sribu Luncurkan JobPost

Sribu, platform freelancer terkemuka di Indonesia, resmi meluncurkan fitur terbaru bernama JobPost, sebuah solusi inovatif…

9 jam ago

This website uses cookies.