Pendukung SAH dan Rialis unjuk rasa didepan kantor KPU Batam/rudi
Aksi Unjuk Rasa Pendukung SAH dan Rialis di kantor KPU Batam
BATAM – swarakepri.com : Calon Gubernur Kepri Soeryo Respationo mendesak agar kejadian hilangnya 59 ribu suara dalam Daftar Pemilih Tetap(DPT) diusut tuntas dan mencari tahu siapa dalangnya.
“Hilangnya suara ini adalah suatu pembegalan,” tegasnya, Kamis(15/10/2015) saat unjuk rasa pendukung SAH dan Rialis di Kantor KPU Batam.
Menurutnya hilangnya 59 ribu suara pemilih diakibatkan oleh penyaringan suara yang dilakukan tanpa prosedur yang benar oleh KPU Batam.
Seharusnya KPU kata Soeryo tidak bisa asal-asalan dalam menyaring suara, namun harus melalui tahapan yang tertib dan benar dan tidak membendung hak suara rakyat.
“Hari ini kita mau melihat dan mendengar pengakuan dari KPU, apakah ada pihak yang bermain dan siapa aktornya intelektualnya,”tegasnya.
Ia juga meminya agar KPU jangan asal bersih kuku saja tanpa ada alasan yg jelas.
“Jika masih tetap bersih kuku, ya sudah dipenjarakan saja,”tegasnya.
Menurunya pencoretan yang dilakukan oleh KPU tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Seperti halnya ditemukan ada orang yang lahir tahun 2015 dan yang sudah meninggal bisa masuk dan terdaftar dalam DPT.
“Ini aneh, pasti ini ada sesuatu. Maka dari itu kami meminta penjelasan dari KPU hari ini. Jika tidak mendapatkan jawabannya dari KPU, kami meminta kepada pihak kepolisian untuk memenjarakannya,” pungkasnya. (red/ad)
BATAM - Jemaat dan Pelayan Gereja HKBP Aek Nauli, Ressort Aek Nauli Bida Ayu, Distrik…
Di sosial media seperti Instagram & TikTok, sering kita jumpai akun dengan followers sangat banyak,…
Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…
Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…
Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…
Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…
This website uses cookies.