Categories: Tanjung Pinang

Tawaran Relokasi Jualan Ke Melayu Square Tak di Gubris PKL

TANJUNGPINANG – Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang untuk merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Taman Laman Boenda ke Melayu Square tak di gubris pedagang.

Para PKL ini masih menjalankan aktifitas jualan seperti biasa meski Pemko telah memasang tanda larangan di sekitaran Taman Laman Boenda.

Direksi BUMD Tanjungpinang, Irwandi mengatakan ada sebanyak 38 PKL yang di tempat ini dan belum mendaftarkan diri ke pihak BUMD untuk berjualan di Melayu Squere.

“Sampai saat ini memang belum ada yang mendaftar, lami ini kan hanya penerima saja, kalau seandainya mereka sudah mendafttar, siilahkan masuk ke Melayu Square,” kata Irwandi saat dikonfirmasi swarakepri.com, Sabtu (8/2/2020) pagi.

Direksi BUMD itu menuturkan bahwa, pihaknya sudah menyiapkan tempat untuk para PKL Laman Boenda agar dapat berpindah ke Melayu Squere. Bahkan pihaknya juga memberikan sewa gratis selama satu bulan.

“Kita sudah siapkan tempat. Mereka tinggal daftar, tinggal jualan juga. Kita juga menggratiskan selama satu bulan,” terang Irwandi.

Namun Irwandi mengaku tidak tahu penyebab para PKL enggan mendaftar untuk berpindah ke lokasi Melayu Square.

“Saya kurang tau penyebabnya apa sampai mereka tidak mau mendaftar,” ungkap dia.

Sementara menurut salah seorang PKL, Zainab, mengaku tak mau berjualan di Melayu Square karena kondisinya sepi pengunjung.

“Disana sepi, belum lagi pedagang di sana bisa menerima kita atau tidak. Maunya BUMD membuat inovasi agar Melayu Square ramai. Misalnya membuat live musik,” harapnya sambil membalik-balik gorengan telurnya.

Sebelumnya, Komisi II DPRD Kota Tanjungpinang memberikan solusi untuk menentukan nasib PKL ini dengan meminta Bagian Hukum Pemko Tanjungpinang mengusulkan perumusan Perda PKL

“Saya punya solusi jangka panjang yakni meminta Bagian Hukum mengusulkan Perda PKL. Agar ada kejelasan buat mereka,” ujar Ketua Komisi II, Frengky Fransito saat RDP, Selasa (7/1/2020).

Kendati begitu, Frengky meminta PKL agar terlebih dahulu menerima tawaran dari BUMD untuk berjualan di Melayu Square.

“Jangka pendeknya, kami minta bapak ibu agar berjualan di Melayu Square seperti yang telah ditawarkan oleh bapak (Dirut) BUMD,” tutupnya.

Ismail

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Recent Posts

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

2 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

2 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

2 hari ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

3 hari ago

Mahasiswa Fashion Program BINUS UNIVERSITY Lakukan Immersion Trip ke Pekalongan: Mendalami Budaya, Menghidupkan Warisan dalam Karya

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…

3 hari ago

This website uses cookies.