Categories: HUKUM

Terjerat Kasus Sabu 4400 Gram, Baderudin Divonis Penjara Seumur Hidup

BATAM – Baderudin bin Salek, terdakwa kasus narkotika jenis sabu seberat 4400 Gram divonis pidana penjara seumur hidup oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Batam dalam persidangan, Rabu (22/03/2017) sore.

Putusan Majelis Hakim tersebut lebih berat dari tuntutan JPU Samsul Sitinjak yakni kurungan penjara selama 20 tahun.

Ketua Majelis Hakim Martha didampingi Hakim anggota Jasael dan Yona Lamerossa Ketaren menyatakan terdakwa Baderudin terbukti bersalah dan melanggar pasal 114 ayat 2 Jo pasal 132 UU RI no.35 tahun 2009 tentang narkotika.

“Menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana melawan hukum dan menjadi perantara dalam jual beli narkoba oleh karena itu menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada terdakwa,” kata Marta saat membacakan amar putusannya.

Majelis hakim juga menjelaskan hal yang memberatkan terdakwa yakni tidak mendukung upaya pemerintah dalam program pemberantasan narkoba dan jumlah narkoba yang dibawa terdakwa cukup banyak yakni 4400 Gram.

“Sementara hal yang meringankan adalah terdakwa belum pernah ditahan,” lanjut Marta.

Mendengar amar putusan tersebut, terdakwa Bederudin dan JPU Samsul Sitinjak menyatakan masih pikir – pikir.

Disisi lain, saat pembacaan amar putusan berlangsung, istri dan anak terdakwa Baderudin tampak menangis di ruang sidang hingga sidang putusan selesai.

Berita sebelumnya, Baderudin, terdakwa kasus narkotika jenis sabu seberat 4400 Gram dituntut selama 20 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum(JPU) Samsul Sitinjak dalam persidangan, Rabu(8/3) di Pengadilan Negeri Batam.

Dalam tuntutuannya, JPU menyatakan terdakwa bersalah melanggar pasal 114 ayat 2 jo pasal 132 UU RI no 35 tahun 2009 tentang narkotika.

“Menghukum terdakwa Baderudin dengan kurungan penjara selama 20 tahun dengan denda Rp 1 miliar subsidair 1 tahun,” kata JPU.

Selain itu, JPU juga menyatakan bahwa satu unit mobil dirampas untuk negara dan barang bukti sabu seberat 4400 gram dirampas untuk dimusnahkan.

Menanggapi tuntutan tersebut, terdakwa Baderudin meminta keringanan hukuman dengan alasan masih memiliki tanggungan keluarga.

“Saya minta keringanan hukuman yang mulia, karena saya masih punya empat anak,” ujarnya kepada Majelis Hakim.

Setelah mendengarkan tuntutan JPU dan permohonan terdakwa, Ketua Majelis Hakim Marta menunda persidangan hingga seminggu ke depan untuk mendengarkan putusan.

 

 

Penulis  : Roni Rumahorbo

Editor    : Rudiarjo Pangaribuan

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Nuriswan Tuding Mustaqim CS Dalang Penyebab Gugatan PTPN IV Terhadap KOPPSA-M

BATAM - Ketua Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPPSA-M), Nuriswan menuding Mustaqim CS selaku pengurus…

46 menit ago

Gelar RAT di Pekanbaru, KOPPSA-M Hasilkan 7 Poin Keputusan

RIAU - Koperasi Produsen Petani Sawit Makmur (KOPSA-M) menggelar Rapat Anggota Tahunan(RAT) di Hotel Aryaduta…

2 jam ago

Implementasi Intraday Short Selling di BEI, Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Short Selling merupakan transaksi penjualan Efek dengan kondisi Efek tersebut tidak dimiliki oleh…

1 hari ago

Patuhi Instruksi Megawati, Bupati Pelalawan Tak Ikut Retret di Magelang

RIAU - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menginstruksikan agar seluruh kepala daerah dan wakil…

1 hari ago

Tanamkan Rasa Cinta Kasih kepada Siswa, Yayasan Kurnia Salam Beri Bantuan ke Panti Asuhan

RIAU - Taman Kanak-kanak dan PAUD Kurnia Salam Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar,…

1 hari ago

KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan…

1 hari ago

This website uses cookies.