Categories: HeadlinesPOLITIK

25 Hektar Lahan di Batam Rusak Akibat Tambang Illegal

BATAM – www.swarakepri.com : Lahan sekitar 25 hektar di wilayah Tembesi Kota Batam rusak akibat aksi tambang pasir darat ilegal yang dilakukan dengan alat berat selama delapan bulan terakhir.

Hal tersebut dikatakan Dendi Purnomo,Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Batam, Rabu (24/4/2013)di Batam Center.

“Namun kemarin (Selasa) tim gabungan sudah menghentikan tambang tersebut dan menyita alat-alat berat yang diguanakn penambang,” katanya.

Ditambahkannya,saat ini lima orang yang ditangkap saat penertiban masih menjalani pemeriksaan. Alat-alat berat yang disita berupa backhoe, dua truk, dan empat mesin penyedot pasir masih disegel oleh Bapedalda.

“Pelaku tengah menjalani proses pemeriksaan. Belum ada tersangka yang ditetapkan. Untuk besaran kerugian belum dapat kami simpulkan. Sedang dihitung,” katanya.

Berdasarkan laporan yang masuk, di Batam ada sekitar 72 titik lokasi penambang pasir darat ilegal yang tersebar di beberapa wilayah dengan jumlah penambang sekitar 150 orang, Namun setelah dilakukan pengecekan hanya 24 yang aktif.

“Dari 24 titik tersebut kami kelompokkan menjadi lima titik besar. Itulah yang menjadi target penertiban kami hingga akhir tahun ini”katanya.

“Hingga akhir 2012 penambangan pasir darat ilegal sudah merugikan negara sekitar Rp22 miliar,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Batam juga mengamankan belasan truk pengangkut pasir darat ilegal karena razia yang dilakukan dinilai kurang efektif.

Setelah semua tambang ilegal ditertibkan, lubang-lubang besar bekas galian akan ditutup dan dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Rudi sebelumnya mengatakan, pemerintah kota sudah mengimbau seluruh penambang pasir darat ilegal untuk menghentikan aktivitasnya.

“Pemerintah akan mencarikan solusi agar penambang pasir tersebut dapat bekerja di bidang lain. Yang jelas seluruh tambang pasir darat di Batam dilarang,” tegasnya.

Rudi mengatakan, Wali Kota Batam pada akhir 2010 sudah megeluarkan peraturan pelarangan tambang pasir darat ilegal di seluruh Pulau Batam karena dampaknya merugikan lingkungan.(Adl)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Bukan Hanya Tren, Customer Experience Kini Jadi Pilar Pertumbuhan Bisnis

Jakarta, 17 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup…

3 jam ago

Touring Motor Aman dan Menyenangkan Bersama BRI Finance

Jakarta, 16 September 2025 – Touring dengan sepeda motor semakin digemari, terutama di kalangan generasi…

4 jam ago

Perjanjian Kerjasama Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dengan Gamelab

Palembang, 1 September 2025 – Dunia pendidikan terus menghadapi tantangan baru di era digital. Transformasi…

5 jam ago

ASRI Hadirkan Program CUANTASTIC: Refer, Reward, Repeat

Siapa bilang cuan besar dari properti hanya bisa didapatkan agen profesional? Kini, semua orang punya…

10 jam ago

Hisense Luncurkan AC Fresh Air: Hadirkan Udara Sehat dan Nyaman di Rumah

Hisense menghadirkan inovasi terbaru melalui AC Fresh Air. Produk ini dirancang untuk memberikan pengalaman kenyamanan…

10 jam ago

Bisnis Tanpa AI Akan Tertinggal. Dewaweb Hadirkan SCALECON Untuk Solusi Nyata Transformasi Bisnis di Era AI.

Jakarta, September 2025 – Teknologi AI sudah hadir dan mengubah cara bisnis berjalan di seluruh…

11 jam ago

This website uses cookies.