Categories: HUKUMNASIONAL

417 Orang dan 99 Organisasi Masuk daftar Teroris di Indonesia

JAKARTA – Penetapan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai kelompok teroris oleh pemerintah menambah daftar panjang organisasi yang dicap teroris di Indonesia.

Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan bahwa sebanyak 417 orang di Indonesia saat ini masuk dalam daftar teroris di Indonesia. Jumlah ini menurutnya masih dapat bertambah setiap hari.

“Saudara tahu enggak, sekarang di daftar organisasi teroris Indonesia itu, ada 417 orang yang masuk daftar teroris. Itu per hari ini,” ujar Mahfud dalam rapat virtual Pimpinan MPR RI dan MPR FOR PAPUA, Senin (3/5/2021).

Dari jumlah tersebut, menurut Mahfud, pemerintah mencatat ada sebanyak 99 organisasi di Indonesia yang tergolong sebagai organisasi teroris.

“Dan ada 99 organisasi yang masuk daftar terduga teroris dan organisasi teroris. Ini daftarnya ada, putusan pengadilan. Putusan pengadilan 14 April,” ucap Mahfud.

Mahfud mengaku heran ketika pelabelan KKB Papua menjadi organisasi teroris diributkan oleh banyak pihak. Sementara jumlah teroris sebanyak 417 orang dan 99 organisasi teroris tidak menjadi perhatian banyak orang.

“Saudara, saya heran kenapa ribut, (soal KKB teroris). Soal 417 terduga teroris enggak ribut tuh,” ujar Mahfud keheranan.

Mantan Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid ini juga menegaskan bahwa penetapan KKB sebagai teroris bukan semata-mata berdasarkan keinginan pemerintah.

Menurut dia, jauh sebelum ditetapkan KKb sebagai organisasi teroris sudah banyak tokoh yang mendorong pemerintah segera melabeli KKB sebagai teroris.

Selain itu, pelabelan KKB sebagai organisasi teroris, seperti dijelaskan Mahfud, dilakukan atas dasar Undang-undang nomor 5 tahun 2018 tentang Terorisme.

“Hukumnya Undang-undang nomor 5 tahun 2018 itu katakan setiap orang yang merencanakan, menggerakkan dan mengorganisasikan terorisme itu adalah teroris,” ungkap dia.

Aturan ini menjelaskan bahwa teroris merupakan orang yang melakukan tindak kekerasan dan ancaman kekerasan terhadap masyarakat yang menimbulkan suasana teror.

“Suasana teror itu ketakutan, dan suasana merasa masyarakat tidak aman. Menimbulkan suasana teror. Baik ancaman, kantor-kantor atau orang perorangan, objek vital nasional maupun internasional,” ujar Mahfud.

“Itulah terorisme. Bandara dikepung, kalau ada pesawat ditembak. Pesawat datang dibakar, sekolah dibakar, orang dibakar,” tutupnya./Red

Sholihul Abidin - SWARAKEPRI

Recent Posts

10 Alasan Mengapa Harus Berbelanja Online Sepeda & Aksesoris di Rodalink

Berbelanja sepeda dan aksesoris secara online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, memilih…

35 menit ago

Peran Teknologi AV dalam Manajemen Krisis dan Kolaborasi: Meningkatkan Strategi Komunikasi dan Respons

Artikel "The Role of AV Technology in Crisis Management and Collaboration" oleh Melvin Halpito, Managing…

1 jam ago

Indonesia International Cat Conference & Exhibition (IICCE) 2025

Dibawah kepemimpinan Danny R. Sultoni sebagai Direktur Penyelenggara dan Dr. M. Munawaroh, MM selaku Ketua…

2 jam ago

Mendesain Ruang untuk Brainstorming Kelompok yang Efektif: Menciptakan Lingkungan yang Mendorong Kreativitas dan Kolaborasi

Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…

6 jam ago

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

2 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

3 hari ago

This website uses cookies.