Lanjutnya, sejarah antara Bugis Makassar yang sangat berperan di tanah Bunda Melayu menjadi alasan bagi Daeng Harianto memunculkan figur-figur ketujuh nya.
“Saat kita sudah berada di tanah Bunda Melayu ini, jadi pemimpin atau tidak, tentu kita punya kewajiban yang sama untuk berkontribusi bagi tanah Bunda Melayu. Dan bukan untuk mengkotak-kotakkan, tentu setiap suku pasti memiliki peran penting disini. Namun, mengingat kita Bugis Makassar ada sejarah di tanah Bunda Melayu, tidak salah jika ini menjadi alasan mendorong figur-figur atau tokoh-tokoh Sulawesi Selatan untuk saatnya maju di Pilkada 2024,” tegasnya.
Perlu diketahui, dahulu, ada beberapa tokoh Sulawesi Selatan yang pernah memimpin di tanah Bunda Melayu seperti nama mantan Walikota Batam, Ahmad Dahlan. “Setidaknya, akan muncul lagi pemimpin yang berdarah Sulawesi Selatan di tanah Bunda Melayu ini. Dengan semangat mengembalikan kejayaan tanah Bunda Melayu, salah satunya mensejahterakan masyarakat di tanah Bunda Melayu,” sebutnya.
Meski demikian, jika nantinya diantara ke-tujuh tokoh Sulawesi Selatan salah satunya berhasil menduduki kursi kepemimpinan di tanah Bunda Melayu, Daeng Harianto berharap, figur ini menjadi pemimpin yang adil dan amanah menjalankan tugasnya di tanah Bunda Melayu.
Saat ditanyakan, tokoh-tokoh Sulawesi Selatan yang disebut nya layak masuk bursa Pilkada 2024 akan maju sebagai apa, Daeng Harianto menyebut, Kepri atau di Batam maupun kabupaten kota lainnya semua figur layak.
“Ini kita kembalikan kepada ketujuh figur ini. Maju sebagai Walikota, Bupati atau Gubernur Kepri, semuanya layak. Tinggal bagaimana, khususnya masyarakat keturunan Sulawesi Selatan di Kepri bersatu memberikan dukungan ke tokoh-tokoh kita ini,” harapnya.
“Kita yakin, semua tokoh ini mampu membangkitkan Tanah Bunda Melayu yang saat ini sedang dilanda bencana kesehatan, yakni pandemi Covid-19,” jelasnya./RED(r)