BATAM – Pada awal tahun 2017, tren konsumsi BBM jenis Premium cenderung meningkat di Batam, Kepulauan Riau. Namun demikian, penyaluran premium tetap berlangsung normal, dan stok tersedia dalam jumlah yang cukup.
Pada tahun 2016 penyaluran premium di Batam rata-rata sekitar 17.000 kilo liter per bulan. Namun di awal tahun 2017 ini, penyalurannya sudah mencapai 18.000 kilo liter per bulan atau naik sekitar 6 persen.
“Pertamina tidak melakukan pengurangan pasokan premium, namun konsumsi yang meningkat,” jelas Area Manager Communication & Relations Pertamina Sumbagut, Fitri Erika, Sabtu (18/3) di Kepri Mall.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2016 terjadi trend peningkatan konsumsi pertalite di Batam. Namun, berbeda pada tahun 2017 ini, trend konsumsi masyarakat Batam kembali beralih ke premium.
“Permintaan pertalite tinggi pada tahun 2016 dan pada tahun 2017, trendnya berubah, ternyata terjadi peningkatan konsumsi premium,” ujar Fitri Erika.
Menurutnya, peningkatan konsumsi masyarakat Batam saat ini direspon Pertamina dengan menyediakan BBM dengan jumlah yang cukup di SPBU Kota Batam.
“Baik premium maupun pertalite, tetap tersedia dalam jumlah yang cukup dan tetap didistribusikan secara normal, pasokan BBM premium melalui 36 SPBU di Batam juga tetap berlangsung,” jelasnya.
Kata dia tren peningkatan konsumsi terjadi pada produk pertalite. Pada tahun 2016, konsumsi pertalite di Batam sekitar 5.380 kiloliter per bulan. Namun pada 2017, terjadi kenaikan, menjadi 6.200 kiloliter per bulan atau naik 15 persen.
Ia menjelaskan bahwa jika terjadi kekosongan premium di SPBU, maka Pertamina akan segera menyalurkan stok premium ke SPBU tersebut.
“Kita tetap pantau, kalau ada kekosongan tentu kita lakukan percepatan penyaluran,” ungkap Fitri
Penulis : Siska
Editor : Rudiarjo Pangaribuan
Leave a Reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
