BATAM-Salah satu staf DPRD Kota Batam Albert Hutapea menjelaskan kisruh yang terjadi di gedung dewan dengan sejumlah Mahasiswa Sekolah Tinggu Ilmu Ekonomi (STIE) Ibnu Sina.
Albert menjelaskan, awalnya mahasiswa datang untuk meminta sumbangan makan siang ke dedung DPRD, yang mana mereka masuk ke ruang fraksi.
“Habis demo dari PT Bright PLN Batam, mereka datang ke kantor dewan untuk meminta sumbangan makan siang, pertama mintanya ke lobby receptionis, kemudian mereka pergi ke ruangan fraksi-fraksi ternyata tidak ada orang. Setelah itu mereka datang meminta ke ruang kerja bagian umum,” jelas Albert.
Sampai di ruang kerja bagian umum, Albert memanggil mahasiswa tersebut dan menanyakan tujuan mereka.
“Pertama saya panggil bagus-bagus, mas dapat izin dari siapa? mereka bilang dari bawah, saya tanya lagi, di bawah, siapa? mereka jawab dari Satpol PP, saya minta tunjukan Satpol PP mana, sambil berjalan ke bawah. Terakhir saya bilang, sekarang gini aja dek, kalian datang kemari mau demo atau gimana? rame-rame gini di kantor, kantor ini tempat orang kerja, tolonglah sopan,” terang Albert.
Selanjutnya, Albert meminta tiga atau empat orang perwakilan Mahasiswa untuk menunjukan Satpol PP yang memberi mereka izin.
“Yaudalah tiga atau empat orang aja kita ke bawah, tujukan dulu siapa satpol PP yang kalian bilang itu, saya pengen tahu, rupanya sampai di bawah terjadilah adu mulut,” ujar Albert.
Adu mulut berlanjut, Albert menyuruh mahasiswa tersebut keluar, dan di sanalah puncak kekisruhan terjadi.
“Teriak-teriak orang itu, di luar dan di dalam juga teriak-teriak, waktu mereka saya kasih tahu, mereka sudah teriak-teriak dan mulailah kisruh tersebut,” kata Albert.
Atas kejadian tersebut, Albert mengatakan bahwa ada satu orang korban dari pihak staff DPRD Kota Batam.
“Akibat kisruh itu, ada satu teman kami yang luka gara-gara dorong-dorongan tersebut,” tutup Albert.
Penulis : Jacob
Editor : Rumbo
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
