KARIMUN – Owner PT Aska Anugrah Sejahtera (AAS) Karimun, Efryan Santana yang merupakan developer pengembang Perumahan Aska Residence Karimun berharap dengan Sosialisasi Program KPR BTN BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan) dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dapat membantu dan mempermudah masyarakat Kabupaten Karimun dalam memiliki rumah.
Hal itu disampaikan usai menggelar Sosialisasi Program KPR BTN BP2BT yang menghadirkan Deputi Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Tabungan Negara (BTN) Kepulauan Riau, Ardi sebagai Bank pelaksana dan perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kepri dan dihadiri sejumlah pengusaha pengembang perumahan bersubsidi yang ada di Karimun, Sabtu (12/10/2019) siang di Monarcy Cafe Teluk Air Kecamatan Karimun.
Dikatakan, dengan program KPR (Kredit Pemilikan Rumah) BTN BP2BT ini, diharapkan setiap calon konsumen yang ingin memiliki rumah idaman bersubsidi dari pemerintah pusat melalui program KPR bersubsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terbantu sesuai dengan peruntukanya yang ditujukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Baik berpenghasilan tetap maupun tidak tetap.
Menurut pengusaha Deplover termuda di karimun ini, sesaat setelah pelaksanakan sosialisasi, pihaknya langsung mengimplementasikan program tersebut kepada para konsumen Aska Residence Karimun yang juga turut hadir pada kegiatan sosialisasi itu. Program KPR BTN BP2BT yang akan diberlakukan mulai hari Senin mendatang, disambut baik oleh seluruh konsumen dan ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan persetujuan dari konsumen Aska Residence Karimun.
“Alhamdulullah, begitu kita sampaikan, seluruh konsumen kita setuju dan kita langsung lakukan penandatanganan surat persetujuan dan langsung kita serahkan secara simbolis kepihak BTN dan Kementrian PUPR yang hadir pada sosialisasi ini,” teragnya.
Efryan menambahkan, dirinya cukup bangga bisa memotori program itu di Karimun. Pasalnya, program BP2BT dari pemerintah pusat tersebut dapat direalisasikan di Kabupaten Karimun. Karena program tersebut adalah yang pertama kalinya dilakukan di Kepulauan Riau (Kepri). Untuk itu, diharapkan program itu bisa berjalan lancar sesuai dengan yang diprogramkan oleh pemerintah pusat.
“Saya berharap agar generasi muda Karimun dapat menjadi pelaku-pelaku usaha muda untuk meningkatkan perekonomian Karimun dan mampu menciptakan peluang ataupun lapangan pekerjaan bagi orang lain,” tambahnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua DPD Pengembangan Indonesia Kepri, Kurnianto menyampaikan bahwa sehubung semua anggota Asosiasi yang dipimpinya saat ini, semuanya melaksanakan program tersebut dan secara keseluruhan membangun rumah subsidi. Pihaknya juga akan menggalakkan kembali supaya program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang sebelumnya macet, dapat berjalan kembali.
“Selama ini, macet. Semua pengembang nyangkut. Maka itu, kita buka kembali solusi baru supaya bantuan 1 unit 40 Juta dari pemerintah ini dapat kita realisasikan di Karimun. Program ini, juga sangat didukung oleh pemerintah setempat. Semua perizinan-perizinan yang yangkut selama ini, bisa berjalan kembali. Untuk di Kepri, kita mulai dari Tanjung Balai Karimun dulu.disini selain anggota kita, anggota REI juga ada.Tanjungpinang, Batam dan yang lainya, akan menyusul,” jelas Kurnianto.
“Semua proses konsumen yang nyangkut di BTN, akan diproses ulang dengan program baru BT2BT ini. Program ini akan terus berlaku atau berjalan secara bersekinambungan untuk rumah bersubsidi. Dimana praktek-prakteknya kita diberlakukan mulai bulan ini,” tambahnya.
Sementara Deputi Kanwil BTN Kepri, Ardi mengatakan bahwa macetnya program subsidi selama ini, dikarenakan kuota FLPP subsidi sudah habis. Sehingga sempat terjadi kemacetan maupun proses pengajuan kredit rumah bersudsidi dari Bank BTN. Makanya dari itu, pihaknya kembali memasarkan program pemerintah BP2BT berbasis tabungan dengan kutoa 14.000 unit sampai akhir tahun 2019. Dengan sodialisasi Program KPR BTN BP2BT, program yang sempat terhenti dapat dilanjutkan kembali dengan program baru ini.
“Kita harap pihak pengembang dapat memahami dan menjekaskan kembali program ini kepada calon konsumennya masing-masing. Sehingga calon konsumen dapat memahami pula apa yang dinamakan program BP2BT ini. Dimana subsudinya bukan berbentuk bunga, tetapi subsidi bantuan uang muka atau DP yang besaranya hingga 40 Juta,” pungkasnya mengakhiri.
Penulis : Hasian
Editor: Rumbo