BATAM – Nasib malang dialami seorang wanita muda berinisial (A), dirinya bonyok bersimbah darah karena diduga dianiaya oleh teman kencannya sendiri di sebuah hotel yang terletak di kawasan Harbour Bay, Batam, Jumat (17/1/2020) dinihari.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh salah seorang pihak keamanan hotel bernama Imam, yang mendengar jeritan perempuan minta tolong bersumber dari sebuah kamar yang berada di lantai 5 hotel tersebut.
“Awalnya dengar korban minta tolong, saya langsung hubungi semua pihak keamanan untuk mengecek apa yang terjadi di kamar itu,” kata Imam kepada Swarakepri.
Kata Imam, setelah di cek ke kamar yang menjadi sumber jeritan tersebut, pihaknya melihat korban sudah terduduk bersimbah darah dalam keadaan ketakutan. Di sana korban bersama seorang laki-laki berumur sekitar 40 an yang diduga merupakan pelaku yang menganiaya korban.
“Karena terlalu banyak darah, kami langsung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan terlebih dahulu,” jelas Imam.
Saat itu, pelaku masih dalam pengawasan sekuriti hotel dan mengaku akan bertanggung jawab dengan tindakan penganiayaan yang dilakukannya dengan membawa korban ke rumah sakit.
Namun, karena korban sudah terlanjur sangat ketakutan menolak untuk diantar oleh pelaku dan meminta pihak sekuriti saja yang mengantarnya ke rumah sakit. Saat itu pelaku juga menolak mengantar korban dengan beralasan tidak tahu rumah sakit ada di mana.
“Satu anggota kami menemani korban dan pelaku mengikuti dari belakang mengikuti menaiki mobilnya,” ujarnya.
Parahnya lagi, niat pelaku ternyata memang ingin mengecoh pihak keamanan dan bukannya bertanggung jawab kepada korban. Sesaat sebelum sampai di rumah sakit, pria berkulit putih itu malah tancap gas dan kabur.
“Jadi pas kami belok, dia malah tancap gas lurus terus,” jelasnya lagi.
Selanjutnya, di rumah sakit korban langsung mendapatkan perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD). Dia mengalami mengalami luka sobek dibagian pelipis mata sebelah kanan serta memar-memar di sekujur tubuh.
Reza, salah satu teman kerja korban mengaku tidak mengetahui kronologi kejadian yang menimpa korban.
“Saya kurang tahu kronologinya, kita nggak tahu sama sekali, dia nggak ada kasih tahu kami kalau mau pergi,” ujarnya saat menunggu di ruangan UGD, Jumat pagi.
Ia mengatakan kejadian yang dialami korban terjadi diluar jam kerja. “Itu urusan mereka pribadi, karena itu diluar jam kerja,”tegasnya.
Salah seorang petugas Receptionis Hotel membenarkan adanya kejadian tersebut, namun dia enggan memberikan informasi lebih lanjut terkait kronologi insiden tersebut.
“Iya benar tadi pagi ada kejadian itu, tamu hotel lantai lima kamar 505, untuk konfirmasi ke menajemen saja besok karena pihak menajemen sudah pulang. Saya tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut,” tandasnya,”ujarnya, Jumat sore.
Dari informasi yang dihimpun dilapangan, wanita tersebut diduga berprofesi sebagai Ladies Club(LC) di salah satu tempat hiburan malam terkenal di kawasan Nagoya.
(Shafix/Elang)