JAKARTA – Kasus doping Andrea Iannone memasuki babak baru. Pebalap MotoGP itu dijatuhi larangan balapan selama empat tahun oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Andrea Iannone awalnya diskors 18 bulan oleh Komisi Disiplin FIM pada 1 April 2020 lalu. Hukuman berlaku sejak 17 Desember, yang merupakan tanggal hasil tes urine-nya.
Pebalap Aprilia itu dinyatakan gagal tes doping setelah sampel urine-nya dinyatakan positif zat terlarang, dengan kandungan steroid anabolik. Sejak saat itu, Iannone sudah selalu bersikeras tidak sengaja mengonsumsi zat terlarang itu lewat konsumsi daging.
Iannone pun maju banding ke CAS, di saat yang sama Badan Anti-Doping Dunia (WADA) juga melakukan hal yang sama. WADA ingin hukuman pebalap 31 tahun itu diperberat menjadi empat tahun.
Nah setelah menggelar sidang, CAS menyimpulkan bahwa Iannone tetap bersalah. CAS bahkan menyetujui banding WADA dan menjatuhkan skors empat tahun kepada pria Italia tersebut.
“Andrea Iannone tidak mampu memberikan bukti meyakinkan apapun untuk menetapkan bahwa ADRV (Anti-doping Rule Violation) yang dilakukannya tidaklah disengaja,” demikian rangkuman pernyataan CAS seperti dilansir Crash.
“Oleh karenanya, Panel menemukan bahwa ADRV yang dilakukan Andrea Iannone harus dianggap sebagai kesengajaan untuk tujuan-tujuan aturan anti-doping, dan oleh karena itu menegakkan banding WADA.”
Aprilia sebelumnya sudah membiarkan satu kursi pebalap untuk musim depan kosong sembari menunggu keputusan CAS. Tapi sekarang mereka harus mencari pebalap anyar, dengan sejumlah nama seperti Andrea Dovizioso, Cal Crutchlow, hingga Bradley Smith dikait-kaitkan.
Andrea Iannone total sudah 118 kali menjalani balapan kelas primer, dengan satu kemenangan, 11 podium, dan dua kali merebut pole.
Sumber: detik.com