LINGGA – Tidak berjalannya kapal Roll On Roll Off (Roro), mengakibatkan dagangan di pasar Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga sepi pembeli.
Seorang pedagang di pasar Dabo, Suriansyah mengaku bahwa minat masyarakat untuk membeli berkurang dikarenakan sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan. Hal tersebut diakui Suriansyah karena kapal Roro yang biasa mereka gunakan untuk mengangkut bahan pokok makanan dari Provinsi Jambi tidak berlayar.
“Semenjak roro tidak jalan harga bahan pokok makanan mengalami kenaikan seperti cabe rawit Rp50 ribu perkilo, biasanya kita jual Rp38 ribu perkilonya. Cabe merah Rp58 ribu perkilo biasanya Rp48 ribu perkilo,” kata Suriansyah, Sabtu (27/11/2021).
Diakui Suriansyah meski demikian adanya, namun beberapa bahan pokok masih stabil dan turun harga seperti bawang merah jawa, yaitu Rp22 ribu yang biasanya Rp35 ribu perkilonya. Dan bawang putih masih stabil di harga Rp24 ribu perkilonya.
“Untuk kentang dan sayur kol dijual Rp10 ribu perkilo, wortel Rp 13 ribu perkilo, dan sawi putih Rp14 ribu perkilo,” jelasnya.
Kenaikan tersebut disebabkan para pedagang harus menyewa pompong untuk mengangkut bahan pokok makanan. Dengan menggunakan pompong, diakui Suriansyah banyak barang dagangan miliknya yang rusak.
“Kalau pakai kapal dihitung 1.200 perkilo kalau sekarang mau hampir 2.000 sebab kita carter pompong dari Tungkal ke Dabo jadi agak mahal,” ungkapnya.
“Biasanya mobil langsung turun ke roro jadi dari Jambi langsung sampai di Dabo dan barang juga tidak banyak yang rusak, sebab barang turun naik pompong. Kerusakan bisa mencapai 30 persen, sementara kalau pakai kapal roro barang tak banyak rusak,” tambahnya.
Ia berharap agar kapal roro dari Tungkal ke Dabo Singkep segera beroperasi sehingga harga bahan pokok tidak mahal dan barang juga tidak banyak yang rusak. “Kita harapkan roro segera jalan kembali,” harapnya./Ruslan