Haul Gus Dur dan Simbol Kerukunan Pemuda Lintas Agama di Sagulung – SWARAKEPRI.COM
BATAM

Haul Gus Dur dan Simbol Kerukunan Pemuda Lintas Agama di Sagulung

Para Narasumber dialog kebangsaan dalam rangka haul gus dur xii di halaman gereja katolik maria bunda pembantu abadi, Sagulung, jumat (21/1/2022)./Foto: Baher

BATAM – Komunitas pemuda lintas agama di Kecamatan Sagulung selenggarakan dialog kebangsaan dalam rangka Haul Gus Dur XII di Paroki Gereja Maria Bunda Pembantu Abadi.  Kegiatan ini merupakan kali kedua setelah pada tahun sebelumnya mereka selenggarakan di Gazebo Toleransi, milik Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sagulung.

Komunitas pemuda lintas agama di Kecamatan Sagulung ini terdiri dari PAC GP Ansor Sagulung, Pemuda Katolik Komisarian anak cabang (Komac) Sagulung, Pemuda Hindu Sagulung, Pemuda Buddha Kota Batam, Barisan Muda Tionghoa Indonesia (BMTI) Kota Batam, dan Gerakan Angkatan Muda Keristen Indonesia (GAMKI) Kota Batam.

Kerukunan dan kebersamaan yang terjalin diantara organisasi pemuda di Sagulung ini patut dibanggakan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pemuda-pemuda di Kota Batam, khususnya pemuda lintas agama ini kompak dan solid.

“Kami semua (komunitas pemuda lintas agama Sagulung) memiliki komitmen dan semangat yang sama dalam menjaga keutuhan bangsa ini. Kami juga menilai, pemikiran dan perjuangan Gus Dur juga Romo Mangun menjadi contoh penting untuk diteladani generasi muda saat ini,” ungkap Nimrod Siahaan, Ketua panitia acara sekaligus ketua Pemuda Katolik Komac Sagulung.

Nimrod meyakini, nilai kebersamaan yang mereka bangun dapat mempengaruhi pandangan masyarakat umum tentang wajah Indonesia di media sosial yang kurang positif. “Kondisi masyarakat Indonesia tidak seperti yang tergambar di medsos. Ancaman pasti ada, dan melalui kebersaaan ini, saya yakin isu-isu negatif yang menggunakan kendaraan agama dapat teratasi.”

Merayakan Iman, Kemanusiaan, dan Kebangsaan bersama Gus Dur dan Romo Mangun adalah tema yang mereka angkat dalam dialog tersebut. Wakil Ketua panitia, Takat Prasetyo menceritakan, kedua tokoh tersebut adalah sosok-sosok yang banyak menginspirasi bangsa ini.

“Mereka berdua, Gus Dur dan Romo Mangun adalah sahabat yang dipertemukan karena kesamaan pandangan terhadap kemanusiaan dan prinsip kebangsaan. Makanya ketika tahun ini Pemuda Katolik menjadi tuan rumah peringatan Haul Gus Dur XII, mereka mengusulkan pemikiran dan perjuangan Romo Mangun menjadi topik pada dialog kebangsaan kali ini.”

Takat juga menyampaikan bahwa tuan rumah acara Dialog Kebangsaan dalam rangka Haul Gus Dur akan digilir setiap tahunnya. Setelah tahun ini pemuda katolik menjadi tuan rumah, tahun berikutnya akan berganti ke organisasi pemuda yang lain.

“Sudah ada beberapa organisasi yang mengajukan dan siap menjadi tuan rumah untuk haul Gus Dur ke-13. Setelah acara kemarin, Pemuda Hindu dan GAMKI sudah menyampaikan kesiapannya. Nanti tinggal disepakati siapa tuan rumahnya.”

Dalam acara ini, Alissa Wahid, putri almarhum Gus Dur hadir membuka acara secara virtual. Uskup Keuskupan Pangkal Pinang, Mgr. Adrianus Sunarko, O.F.M, menjadi salah satu narasumber dari perwakilan agama Katolik.

Kemudian dari Muslim diwakili Bambang Yuliato (Wakasat Korwil Banser Kepri), dari agama Budha, PMy Suwarno, dari agama Hindu, Bapak Made Karmawan, dari agama Konghucu, Soedarmadi, dan dari Kristen Protestan, Pdt. Haposan Sianturi (Wasekum PGIW Kepri)./SA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top