DEPOK – Bayer, perusahaan global Life Science di bidang kesehatan dan pertanian, mengambil peran aktif dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. Bertepatan dengan 66 tahun Bayer di Indonesia, Bayer meluncurkan program CETING (Cegah Stunting) untuk masyarakat di sekitar pabrik Bayer di Cimanggis yang akan menjangkau 2.250 penerima manfaat di kelurahan Cisalak, Sukmajaya, Depok. Bayer menunjuk Mercy Corps Indonesia (MCI) sebagai mitra pelaksana program.
Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Bayer dan MCI pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023 di pabrik Cimanggis.
Turut hadir dalam acara adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Dr.Sidik Mulyono, B.Eng, M.Eng; Presiden Direktur Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar; Head of Product Supply Consumer Health Asia Pasifik, Jong Paglinawan; Head of Product Supply Consumer Health Cimanggis, Priscilla Silvan Prarizta; Sekretaris Dinas Kesehatan Depok, Kepala Bidang PPM Bappeda Depok, Camat Sukmajaya, Wijaya; Lurah Cisalak, Rini Ekasari; dan perwakilan warga Cisalak penerima manfaat.
Hingga saat ini, stunting masih menjadi tantangan serius yang dihadapi Indonesia untuk meraih bonus demografi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Meskipun prevalensi stunting Depok sebesar 12,6% berdasarkan SSGI tahun 2022 di bawah target nasional, namun Pemerintah Kota Depok memfokuskan pada strategi preventif dari strategi yang sudah ada yaitu Prevent, Detect dan Response.
“Kami sangat menghargai dan menyambut gembira upaya Bayer dalam membantu pemerintah Depok dalam pencegahan stunting di Cisalak. Upaya ini merupakan contoh nyata perusahaan dalam memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Kami akan mendukung kesuksesan program ini dan harapannya program ini dapat di replikasi oleh perusahaan lainnya di Depok,” kata Dr.Sidik Mulyono, B.Eng, M.Eng, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok dalam sambutannya yang mewakili Walikota Depok.
Program CETING bertujuan mencegah stunting dengan meningkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi dan kebersihan (Water, Sanitation and Hygiene / WASH) serta pendidikan kesehatan. Tujuan ini selaras dengan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat yang berdomisili di dekat pabrik Bayer Cimanggis.
“Program CETING merupakan bagian dari program keberlanjutan global Bayer dan sejalan dengan visi kami Health for All, Hunger for None. Kami senantiasa berkomitmen untuk berkontribusi membantu pemerintah mencapai target penurunan stunting di Indonesia. Stunting adalah masalah multi dimensi dan untuk menurunkannya diperlukan kerjasama erat dari berbagai pihak seperti pemerintah, perusahaan, universitas, dan masyarakat. Program ini adalah peningkatan program yang telah kami lakukan sejak tahun 2014 dalam pembinaan Posyandu dan memberikan manfaat bagi masyarakat ekonomi rentan di sekitar pabrik kami,” kata Kinshuk Kunwar, Presiden Direktur Bayer Indonesia.
Mengatasi stunting melalui kolaborasi
Dalam pelaksanaannya, program CETING mencakup berbagai komponen pelatihan, termasuk Pelatihan Komite WASH dan Pelatihan Kesehatan. Pendekatan Training of Trainers (ToT) akan diterapkan bagi tenaga kesehatan dan kader kesehatan. Program ini juga akan menekankan pendekatan kesetaraan gender dan inklusi sosial untuk memastikan partisipasi yang merata dari seluruh lapisan masyarakat.
Untuk menyukseskan program CETING, Bayer dan MCI menggandeng sejumlah pemangku kepentingan strategis, mulai dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, hingga ibu rumah tangga. “Aksi bersama dengan Bayer dalam program CETING ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Cisalak dan sekitarnya. Dengan dukungan komprehensif dan berkelanjutan dari Bayer yang berpadu dengan jaringan luas Mercy Corps Indonesia, kami optimistis program ini mampu memberi dampak signifikan bagi penerima manfaat,” ungkap Ade Soekadis, Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia.
Guna memastikan program CETING berkelanjutan dalam jangka panjang, program ini menerapkan strategi perubahan perilaku (Behavioral Change) dan keterlibatan masyarakat. Perempuan dan kader kesehatan menjadi target utama Program CETING, karena pemberdayaan perempuan melalui pengetahuan dan keterampilan kesehatan diyakini mampu mendorong perubahan perilaku di masyarakat secara efektif.
Transformasi kesehatan berkelanjutan bagi masyarakat melalui program CETING
Program CETING yang akan berjalan hingga bulan Januari 2024 ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi setidaknya 500 orang melalui materi Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE). Jika diasumsikan setiap rumah tangga memiliki tiga anggota, diperkirakan program ini secara akan menjangkau 2.250 penerima manfaat tidak langsung. Hasil dari program CETING lainnya termasuk pendirian tiga Fasilitas Stasiun Air Komunal, pelatihan untuk sepuluh anggota Komite WASH, serta akses terhadap air bersih bagi 150 rumah tangga.
Hasil ini diharapkan dapat tercapai melalui program CETING, karena menurut laporan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TP2K) sanitasi dan air bersih memiliki peran penting dalam mencegah stunting.
Program CETING sejalan dengan program prioritas nasional pemerintah Indonesia yang dituangkan dalam Perpres Nomor 185 tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi. Adapun sejumlah target pemerintah bagi masyarakat Indonesia pada tahun 2024 https://www.kemenkopmk.go.id/menko-pmk-ketersediaan-air-bersih-mampu-cegah-stuntingmeliputi akses air minum layak, 15 persen warga mendapat akses air minum aman, 30 persen memiliki akses air minum perpipaan, dan 10 juta sambungan air ke rumah-rumah penduduk./Buyer