BATAM – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Diyah Puspitarini mengatakan, pihaknya telah melaporkan hasil inverstigasi terkait insiden penembakan gas air mata di Tanjung Kertang, Pulau Rempang yang mengakibatkan Guru dan Siswa di SDN 024 dan SMPN 22 Batam turut menjadi korban ke Presiden Joko Widodo(Jokowi).
Kata Diyah, hasil investigasi dilaporkan ke Presiden Jokowi setelah KPAI turun ke SDN 024 dan SMPN 22 Batam pada Senin 18 September 2023 lalu. “Mohon maaf saya tidak bisa share surat ke Presiden karena bersifat sprindik,” ujarnya kepada SwaraKepri, Selasa, 26 September 2023 malam.
Ia mengungkapkan bahwa pekan depan sejumlah Kementerian akan turun ke Pulau Rempang untuk menindaklanjuti soal insiden penembakan gas air mata tersebut.
“Kemarin, Menteri-menteri sudah dikumpulkan untuk membahas pulau Rempang terutama Menteri yang kami mention dalam surat ke Presiden. Hari ini, beberapa Kementerian menghubungi saya dan akan turun untuk anak-anak Rempang. Yang sudah mengajak koordinasi Kemensos, Kemendikbud dan KPPPA,” jelasnya.
Kata dia, dalam surat KPAI kepada Presiden RI pihaknya sudah melaporkan hasil investigasi KPAI setelah turun ke dua sekolah di pulau Rempang pada Senin 18 September 2023 lalu. Yakni, SDN 24 dan SMPN 22 Batam.
“Namun mohon maaf saya tidak bisa share surat ke Presiden karena bersifat sprindik,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kementerian yang di mention oleh KPAI untuk menangani insiden tersebut diantaranya Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“KPAI sudah berkoordinasi dengan Kementerian terkait dan mereka akan turun pekan depan,” pungkasnya./Shafix
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
