BATAM – Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam meminta Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk meninjau kembali proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City.
Ketua LAM Batam, Raja Muhammad Amin mengatakan, investasi tidak boleh mengorbankan keberadaan masyarakat adat yang telah bermukim di wilayah tersebut selama ratusan tahun, seperti PSN Rempang Eco City.
“Dalam waktu dekat, kami akan menyurati Bapak Presiden Prabowo, agar PSN Rempang Eco City ini ditinjau kembali,” kata Raja Muhammad Amin saat ditemui di Polda Kepri, Senin (3/2/2025).
Raja Muhammad Amin menegaskan, LAM Batam bersama masyarakat adat tetap menolak rencana penggusuran kampung tua yang menjadi bagian dari proyek Rempang Eco City.
Menurutnya, pembangunan dan investasi harus tetap menghormati hak-hak masyarakat yang telah lama menetap di wilayah tersebut.
“Kampung tua jangan digusur. Itu poinnya,” tegasnya.
LAM Batam juga telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, serta masyarakat terdampak. Pihaknya berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan masyarakat agar proyek ini tidak mengorbankan permukiman adat.
“Batam hari ini bisa membangun tanpa harus menghilangkan kampung-kampung tua yang sudah ratusan tahun mendiami pulau-pulau ini,” tambahnya.
Sebagai Sekretaris Umum Rumpun Khasanah Warisan Batam, yang menaungi 102 kampung tua di Batam, Raja Muhammad Amin turut menegaskan bahwa Melayu adalah bangsa bahari yang terbuka terhadap masyarakat dari berbagai daerah. Namun, keterbukaan ini tidak berarti mengizinkan penghapusan kampung-kampung tua demi investasi.
