BATAM – Perkumpulan Akar Bhumi Indonesia (ABI) meminta Komisi IV DPR RI untuk segera mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP) untuk membahas kerusakan lingkungan yang ada di Kota Batam dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini dikatakan Kepala Divisi Advokasi ABI, Soni Riyanto kepada SwaraKepri, Rabu (8/12/2021).
Sony mengungkapkan, selama tahun 2021 ini, total ada sebanyak 15 kasus kerusakan lingkungan yang telah diadvokasi melalui pemberitaan di media dan juga dilaporkan ABI ke pihak-pihak terkait.
Bahkan pada Selasa (23/11/2021) lalu ketika Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kota Batam, ABI juga menyerahkan langsung data-data 15 kasus kerusakan tersebut ke Ketua Tim panita kerja (Panja) Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono yang diharapkan bisa mengkaji lagi data-data yang disampaikan tersebut untuk dibahas lebih lanjut.
Kata dia, data-data tersebut diberikan pihaknya bertujuan agar masalah kerusakan lingkungan ini dapat segera ditangani atau menjadi atensi tersendiri bahwasannya Batam itu darurat lingkungan.
Batam darurat lingkungan yang dimaksudnya adalah, pembangunan Kota Batam yang terus dikebut itu tidak menunjang daya dukung pulau Batam itu sendiri sehingga dampaknya ke kehidupan masyarakat yang berada di pesisir pulau Batam.
“Kita bukan menolak pembangunan, tidak seperti itu. Tetapi di Kota Batam ini pembangunan yang saat ini tengah terjadi itu minim kajian lingkungan atau analisis dampak lingkungan (AMDAL) kita kasihan dengan masyarakat yang ujung-ujungnya selalu menjadi korban dari masalah ini,” ujarnya.
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
