BATAM – PT Synergy Tharada selaku Pengelola Pelabuhan Internasional Batam Center mengeluhkan adanya rumah panggung yang dibangun dekat lampu navigasi pelayaran yang ada.
Hal itu dikatakan Manager Operational Pelabuhan PT Sinergy Tharada Nika Astaga kepada AMOK Group, Kamis(16/6/2016) di ruang kerjanya.
Pihaknya kata Nika, sering menerima komplain dari para turis asing terkait keberadaan rumah panggung tersebut.
“Jujur kami bingung harus jawab apa,” ucapnya.
Menurutnya Pemko Batam dan dinas terkait selama ini masih terkesan tutup mata dengan kondisi pelabuhan Batam Center.
“Ini kan pintu utama masuk Indonesia, kok seperti kumuh begini ya?” kata Nika menirukan perkataan salah satu turis asal Korea saat komplain ke kantornya beberapa waktu lalu.
Dia berharap ada tindakan tegas dari Pemko Batam dan instansi terkait keberadaan rumah panggung tersebut.
“Kita ini bawa nama negara loh! Dimana peran mereka selama ini. Sebagai sesama pemerhati hukum, tolonglah diikuti aturan yang ada. Jangan justru melempem begini,” ujarnya.
Pihaknya kata Nika, tidak bisa bertindak sendiri untuk mengatasi permasalahan yang ada, tapi butuh dukungan dari semua pihak.
“Mari kita bersama-sama berikan yang terbaik,” pungkasnya.
Berita sebelumnya, pelabuhan Internasional Batam Center sebagai pintu gerbang masuknya Warga Negara Asing(WNA) kembali disuguhkan pemandangan baru.
Setelah permasalahan parkir liar di jalan protokol sudah ditertibkan Pemko Batam, kali ini ditemukan pemandangan baru yakni rumah panggung yang di bangun di dekat pelabuhan.
Pantauan dilapangan, sebuah rumah panggung berdinding kayu beratapkan spandek tampak berdiri dengan tajuk kayu menancap ke bibir pantai yang berada di belakang foodcourt
Ironisnya, rumah panggung tersebut hanya berjarak lima meter dari lampu navigasi pelabuhan.
(red/dro)