JAKARTA – Beberapa pekan ini Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sibuk memberikan penyadaran pentingnya rasa persatuan bangsa. Di pelbagai kesempatan, baik saat bertemu ulama hingga memberikan kuliah umum di kampus-kampus, Gatot selalu menyuarakan pesan persatuan dan kesatuan.
Dengan kondisi saat ini di mana rakyat Indonesia rawan terpecah belah, Gatot menggagas aksi nusantara satu. Dia mengajak semua masyarakat di daerah masing masing serentak menggelar aksi nusantara pada 30 November 2016 sebagai bentuk kecintaan pada tanah air.
“Tanggal 30 pagi mari bersama sama dengan ikat kepala merah putih dengan judul nusantara satu. Temanya Indonesia milikku, Indonesia milikmu, Indonesia milik kita bersama,” ujar Gatot di Gedung C Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat (24/11/2016).
Gatot menceritakan, gagasan itu muncul setelah melakukan perbincangan dengan seorang siswa SMP. Dalam perbincangannya itu, siswa SMP mengeluhkan kondisi negara saat ini.
“Pak panglima TNI kan hidup diwarisi para pahlawan. Yang mereka gugur mengorbankan darah, tenaga dan nyawa. Kami seumur panglima belum tentu karena sekarang kondisinya begini,” kata Gatot menirukan pembicaraannya.
Tidak hanya itu, Gatot juga mengaku dihubungi seorang ulama yang mengaku mencium tujuan lain dari aksi 2 Desember. Dari situ dia berkesimpulan pentingnya menjaga nusantara tetap bersatu dan tak terpecah belah.
“Pak panglima saya sudah mencium itu semua. Mari kita tunjukkan Indonesia itu besar, bahwa Nusantara itu bersatu,” kata Gatot.
Di akhir pembicaraanya Gatot mengajak semua anak bangsa untuk menunjukkan Indonesia adalah kumpulan patriot sejati.
MERDEKA