Aliansi Sulawesi Sebut Hilirisasi Nikel Cenderung Merugikan Ketimbang Menguntungkan

Menurut Andi, berdasarkan catatan dan kajian Aliansi Sulawesi, pemerintah telah menerbitkan 188 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dalam kawasan hutan di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Adapun luas kawasan hutan yang dikorbankan untuk menyuplai bijih nikel ke smelter-smelter nikel di Sulawesi itu mencapai 372.428 hektare.

Rumah milik nelayan terlihat di desa tercemar di Kolaka, Kabupaten Sulawesi Tenggara, 14 April 2011. (Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad)

Aliansi Sulawesi melaporkan hilirisasi mineral nikel di Indonesia saat ini didomisasi oleh perusahaan-perusahaan China yang mencapai sekitar 80 persen. Perusahaan-perusahaan smelter China tersebut, menurut aliansi itu, perlu dievaluasi karena abai terhadap dampak lingkungan dan sosial

“Di Sulawesi kami mencatat berbagai krisis air bersih yang dialami oleh masyarakat yang berada dalam lingkaran smelter dan tambang nikel, seperti yang terjadi di Pulau Wawoni, Sulawesi Tenggara. Saat ini masyarakat harus mengonsumsi air berwarna merah kecoklatan akibat lumpur tambang nikel,” kata Andi.

“Aliansi Sulawesi menemukan rata-rata perusahaan smelter di Sulawesi tidak memiliki standar dan sistem pengelolaan limbah yang baik. Akibatnya, sungai, danau dan laut di Sulawesi tercemar limbah. Bahkan ada beberapa sungai dan danau di Sulawesi tercemar logam berat jenis kromium heksavalen yang melebihi ambang batas baku mutu,” imbuhnya.

Dihubungi secara terpisah, Humas PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan kepada VOA, Selasa (22/8,) mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas smelter nikel, di antaranya dengan memasang Electrostatic precipitator (ESP) untuk menyaring debu pada sekitar 150 cerobong PLTU dan smelter, membuat 17 kolam pengendapan lumpur (settling pond) dan memanfaatkan teknologi daur ulang air.

“Jadi air yang kami gunakan di sini itu kami olah kembali, kami punya WTP (water treatment plant) untuk mengolah air yang sudah kami gunakan, diolah kembali untuk kami gunakan kembali,” kata Dedy.

Page: 1 2 3 4

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Strategi Tetap Punya Uang di Balik Krisis & Resesi Indonesia

Setiap tahun, narasi mengenai krisis ekonomi yang mengancam Indonesia terus bergulir. Prediksi-prediksi ini, yang tidak…

2 hari ago

Jelang Pelantikan Donald Trump, Ini 7 Meme Coin Bertema Trump yang Diprediksi Naik

Dengan pelantikan Donald Trump yang dijadwalkan pada 20 Januari 2025, tren meme coin bertema Trump…

2 hari ago

MMA Global Indonesia Gelar Konferensi dan Pameran Inovasi Marketing Perdana di Indonesia: Menerangi Ramadan dengan Inovasi dan Cemerlangnya Kecerdasan Buatan (AI)

MMA Global Indonesia, suatu asosiasi industri terkemuka di bidang marketing dan periklanan di Indonesia, mengumumkan…

2 hari ago

Nusantara Global Network Berkolaborasi dengan Broker Vantage untuk Meluncurkan Program Rebate Vantage Eksklusif bagi Trader

Kuala Lumpur, Malaysia — 15 Januari 2025 —Nusantara Global Network, pemimpin dalam penyediaan solusi trading inovatif,…

2 hari ago

Bitwyre Segera Luncurkan SuperApp Kripto Pertama di Indonesia Setelah Berlisensi PFAK dari Bappebti

Bitwyre dengan bangga mengumumkan perolehan lisensi resmi sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) dari Badan…

2 hari ago

Trafo Distribusi untuk Pasokan Listrik yang Stabil dan Efisien

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo distribusi sebagai solusi…

2 hari ago

This website uses cookies.