Categories: POLITIK

Anak-anak Dieksploitasi Perusahaan Pers di Batam, Ini Faktanya

Apa ini yang Disebut Peradaban Pers????

BATAM – swarakepri.com : Peradaban pers yang digaungkan oleh para petinggi pers nasional maupun internasional dari balik gedung-gedung mewah, mall dan hotel-hotel megah yang ada berbanding terbalik dengan fakta dilapangan. Ironisnya, masih ada perusahaan pers raksasa yang masih melakukan eksploitasi anak demi mencari keuntungan bagi perusahaan pers tersebut. 

Tidak sulit menemukan anak-anak di Batam yang dieksploitasi oleh perusahaan pers. Salah satunya adalah gadis belia bernama Dea (11) yang menjajakan koran terbitan Batam di wilayah Batu Aji. Kepada independennews.com(AMOK Grup) ia mengaku dibayar Rp 150 ribu per bulan oleh salah satu perusahaan pers di Batam dengan bekerja dari jam enam sore hingga jam satu subuh. .

Dea mengaku setiap hari ia dan beberepa temannya dijemput oleh “bos” koran untuk kemudian diturunkan dibeberapa lokasi di wilayah Batam seperti di Batu Aji, Mukakuning, Panbil Mall, Mall Top 100 Batu Aji, Aviari dan lokasi lainnya untuk menjajakan koran. Dea sendiri diturunkan di depan SP Plaza Batu Aji.

Ironisnya gadis belia yang masih duduk di bangku kelas 5 SD ini mengaku tidak pernah belajar lagi pada malam harinya. Setelah dijemput bos koran jam satu subuh, tubuh mungil Dea sudah letih seharian menjajakan koran.

“Saya masih sekolah om, sekarang saya duduk dibangku kelas 5 SD. Saya tidak pernah belajar om sejak jualan koran dari tahun 2013, kami pulangnya jam satu pagi, mana mungkin lagi bisa belajar, sampai dirumah paling langsung tidur pules,” ujarnya polos.

Kondisi yang dialami Dea dan teman-temannya yang harus bertarung dengan dinginnya udara malam hari dan bahaya lainnya yang bisa saja melanda mereka tentu saja sangat memprihatikan. Tapi anehnya hingga saat ini perusahaan pers raksasa yang ada masih tutup mata dengan kondisi ini dan sibuk berbicara peradaban pers dengan mengkambing hitamkan perusahaan pers kecil yang baru bertumbuh.

Pertanyaannya kemudian, apakah ini yang dinamakan peradaban pers yang bermartabat? atau jangan-jangan peradaban pers yang digaungkan para petinggi perusahaan pers ini hanya omong kosong belaka dan hanya modus untuk mempertahankan “kue” APBD yang selama ini mereka gerogoti?

Masyarakat pasti akan bisa menilai apakah perusahaan pers raksasa ini benar-benar memperjuangkan peradaban pers atau hanya mengkambinghitamkan perusahaan pers kecil yang sedang bertumbuh. (red/AMOK)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

KIK EBA Syariah BRI-MI JLB1 Jadi Tonggak Baru Investasi Syariah di Pasar Modal

JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…

50 menit ago

BRI Region 6/Jakarta 1 Dukung Program Pemerintah Melalui Partisipasi dalam ASN Expo 2025

Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…

3 jam ago

Mendorong UMKM Rental Motor Go Digital bersama YourBestie

Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…

3 jam ago

ALFI CONVEX 2025 Resmi Dibuka, akan Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

Gelaran ALFI CONVEX 2025 pertama resmi dibuka dan berhasil menarik lebih dari 2000 pengunjung di…

4 jam ago

Program Desa Emas Dorong Pertumbuhan Ekononomi Desa Mandiri Melalui Kegiatan Golden Pitch – Demoday 2025

Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…

6 jam ago

Lintasarta Perkuat Peran Sentral sebagai Penggerak Konektivitas AI Indonesia

JAKARTA, Selasa 11 November 2025 – Sebagai AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group,…

6 jam ago

This website uses cookies.