Salah satu kurikulum matematika yang muncul dari India, Vedic Math memberikan kesempatan bagi anak untuk memilih caranya sendiri dalam menyelesaikan soal dengan lebih sederhana. Dengan cara seperti ini, anak-anak juga dilatih meningkatkan skill komunikasi, kognitif, perkembangan fisik, EQ, dan bahasa.
“Prinsip pertamanya adalah membuat anak-anak mencintai matematika. Jadi mindset-nya, enak sekali di kelas karena bisa bermain sehingga mereka senang, otomatis dia lama-lama menyukai,” ujarnya saat ditemui pada acara peresmian Math Monkey di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2) lalu.
Agar anak tak takut pada matematika, alangkah baiknya mengajarkan materi matematika sejak dini. Menurut Cially, usia terbaik untuk memulai belajar matematika adalah 3 tahun.
Studi yang dilakukan Universitas Missouri menunjukkan bahwa anak usia balita memiliki asosiasi yang baik dengan angka, seperti tiga dan empat, dan pemahaman mengenai penjumlahan terkait angka sejak awal memiliki peluang lebih besar untuk berhasil pada pendidikan selanjutnya.
Belajar matematika bagi balita bisa dimulai dengan perkenalan bentuk nol sampai 10, cara menulis, berhitung dari besar ke kecil dan sebaliknya.
Bagi usia lanjutan, mulailah dengan teknik mengajar cara cepat, seperti touch spot concept, perkalian khusus 11, menghitung cepat dengan jari, dan masih banyak lagi.
Orang tua yang kesulitan mengajari anaknya, bisa memasukkan anak ke program kursus matematika yang menawarkan program menarik dan didukung tenaga pengajar profesional.
Dengan mengikuti kursus dan belajar secara berkelompok, anak-anak diharapkan lebih menikmati proses belajar ketimbang belajar sendiri untuk menghindari rasa terintimidasi ketika melakukan kesalahan.